Orang Kafir Nantang Rasulullah agar Siksa Neraka Diturunkan Sekarang, Tafsir Al-Quran Aktual

Orang Kafir Nantang Rasulullah agar Siksa Neraka Diturunkan Sekarang, Tafsir Al-Quran Aktual Dr. KH Ahmad Musta'in Syafi'ie

Oleh: Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'ie

Rubrik Tafsir Al-Quran Aktual ini diasuh oleh pakar tafsir Dr. KH. A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir mumpuni juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Kiai yang selalu berpenampilan santai ini juga Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng.

Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Abiya: 39-40. Selamat mengaji serial tafsir yang banyak diminati pembaca ini:

NERAKA ITU SUPER PANAS

AL-ANBIYA’: 39-40

TAFSIR

Orang- itu terus mengolok-olok Rasulullah SAW dan menantang-nantang agar adzab neraka segera diturunkan sekarang. Mereka ingin tahu kebenaran agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW dengan fakta di dunia, bukan nanti di hari akhir.

Lalu ayat ini menjawab, seandainya mereka mengerti dahsyatnya api neraka yang menghabisi wajah dan punggung mereka serta tak mungkin ada satupun orang yang mampu menyelamatkan, maka tidak mungkin mereka berkata demikian.

Perkataan mereka itu hanya berdasar nafsu sesaat. Nyatanya, bencana alam, gempa bumi, angin ribut yang datang tiba-tiba dan memporak-porandakan rumah dan bangunan, tak satupun manusia yang mampu mencegahnya, bahkan justeru menjadi korban. Apalagi di hari kiamat nanti, terus meminta tolong kepada siapa?. Lha wong masing-masing memikirkan nasibnya sendiri-sendiri saja belum beres.

Dikatakan, bahwa di alam akhirat itu tidak ada lagi memikirkan orang lain, apalagi kasihan, meskipun kepada anak kandungnya sendiri, bahkan kepada bapak dan ibunya. Pokoknya dirinya selamat. Makanya, jangan terlalu memanjakan anak dan janganlah berbuat “konyol”, lagi-lagi demi anak. Cukup kita perlakukan mereka secara baik sesuai panduan syari’ah.

Sesungguhnya permintaan orang- yang tidak masuk akal itu, sesekali juga pernah dituruti oleh Rasulullah SAW. Seperti mereka yang menantang Tuhan, “Silahkan jika Tuhanmu, wahai Muhammad berkuasa. Beri kami siksaan sekarang, terserah berupa apa dan maunya apa”.

Dan... Tuhan menahan hujan yang akibatnya musim kemarau sangat panjang tak menentu, sehingga menyebabkan cuaca sangat kering, sangat menyakitkan.

Tentu saja panen gagal total, pohon-pohon tidak berbuah dan ternak banyak yang mati. Anak-anak kecil kehausan dan menderita.

Para kepala suku, terpaksa sowan kepada Nabi Muhammad SAW danmerengek-rengek memohon agar didoakan semoga hujan segera turun.

Rasulullah SAW berpikir sejenak dan akhirnya wahyu memerintahkan agar beliau berkenan mendoakan.

Meski akhirnya menuruti, tetapi Rasulullah SAW masih menyimpan rasa geregetan terhadap mereka. Lalu berkata demikian: ”Andai tidak karena anak-anak kecil yang tidak berdosa, andai tidak karena binatang-binatang yang tidak berdosa, saya tidak akan mau mengabulkan permintaan kalian…dst.”.

Didoakan dan akhirnya hujan turun cukup memuaskan dan kondisi alam norma kembali. Pertanian subur, susu ternak lancar dan anak-anak segar kembali. Lalu..apakah mereka mau beriman,,?. Sama sekali tidak. Justeru tuduhan dan ucapan buruk yang dialamatkan kepada beliau bertambah : ya sihir, ya dukun dan lain-lain.

Lihat juga video 'Sensasi Naik Kapal Cepat ke Pulau Sabang, Perjalanan Jurnalistik CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO