
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kiper Timnas Kamerun, Andre Onana didatangkan Erik ten Hag ke Old Trafford untuk jadi penjaga gawang utama Manchester United. Tapi penampilannya sebagai orang terakhir dalam tim sejauh ini bikin situasi rumit.
The Red Devils menjalani start yang tak meyakinkan musim ini. Dari 11 laga yang sudah dilakoni di semua kompetisi, gawang Onana sudah kebobolan 19 gol dan hanya mencatatkan tiga clean sheet.
Sebelumnya Andre Onana bermain untuk salah satu tim raksasa Italia, Inter Milan. Performanya yang begitu apik bersama Nerazzurri berhasil membantu klubnya menggapai partai final Liga Champions 2022-2023. Sayangnya, mereka menyerah dengan skor tipis satu gol tanpa balas atas Manchester City.
BACA JUGA:
Tak heran Man United tertarik merekrutnya untuk menggantikan posisi David De Gea yang sudah resmi hengkang.
Profil Andre Onana
Pemain kelahiran Nkol Ngok, Kamerun pada 2 April 1996 itu memulai karier sepak bolanya sejak berusia 14 tahun. Saat itu, Onana muda menimba ilmu di Samuel Eto'o Academy (SEA) hingga akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan akademi sepak bola milik Barcelona, La Masia.
Onana menghabiskan waktu 5 tahun sebagai pemain Barcelona mulai U-16, U-18, dan U-19 dari 2010 hingga 2015.
Selepas itu, ia bersedia untuk menandatangani kontrak dengan salah klub asal Belanda, Ajax Amsterdam dengan mahar sebesar 150 ribu euro pada Januari 2015.
Selama membela de Godenzonen, kiper bertinggi badan 190 sentimeter itu mencatatkan penampilan sebanyak 148 kali di liga domestik. Penampilannya di Ajax kala itu cukup memukau.
Pada 30 Oktober 2020, Andre Onana pernah terkena skandal kasus doping setelah ia gagal tes doping di luar kompetisi. Hasil dari tes tersebut menyatakan bahwa zat terlarang furosemide ditemukan dalam sampel urinenya.
Atas kejadian itu, ia diskors selama 12 bulan dari semua aktivitas sepak bola oleh UEFA baik di level klub maupun timnas. Hukuman itu akibat kesalahan Onana yang secara tidak sengaja meminum obat untuk istrinya.
Setelah dua tahun dari kasus tersebut, Onana resmi berseragam Inter Milan. Ia berhasil menampilkan permainan cemerlang hingga akhirnya bisa menggeser penjaga gawang utama Inter sebelumnya, Samir Handanovic.
Prestasi dan penghargaan
Saat di Ajax
- UEFA Europa League runners-up: 2016/2017
- Eredivisie: 2018/2019, 2020/2021
- Johan Cruyff Shield: 2019
- KNVB Cup: 2018/2019, 2020/2021
Saat di Inter Milan
- Coppa Italia
- Piala Super Italia
Saat di Timnas Kamerun
- 2021 Africa Cup of Nations juara ketiga
Penghargaan Individu
- Best African Goalkeeper: 2018
- Eredivisie Team of the Year: 2018/2019
- Indomitable Lion of the Year (Cameroonian footballer of the year): 2018
- CAF Team of the Year: 2019
- IFFHS CAF Men Team of The Year: 2020. (git)