Klepon, Penganan yang tak Lekang oleh Perkembangan Zaman

Klepon, Penganan yang tak Lekang oleh Perkembangan Zaman Mbah Riani saat melayani Yunani, salah satu pelanggan Klepon Miroso. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

"Isinya tergantung permintaan pembeli. Biasanya satu piring atau satu bungkus berisi tiga macam, yaitu klepon, cenil, dan lopis. Kadang ada yang minta klepon saja atau lopis saja," terangnya.

Selain dimakan di tempat, baisanya pengunjung membungkus kleponnya untuk dibawa pulang atau untuk oleh-oleh. Kalau yang dibawa untuk oleh-oleh, klepon akan diwadahi kotak kemasan dan isinya disesuaikan dengan permintaan.

"Biasanya per kotak kemasan dihargai Rp25 ribu. , juruh (adonan pemanis terbuat dari gula jawa), dan parutan kelapa dipisah," pungkasnya.

Yunani, salah satu pembeli klepon Wonosari, mengatakan bahwa penganan tradisional itu sudah dikenalnya sejak dia duduk di bangku sekolah dasar tahun 80-an.

"Waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar, sering diajak orang tua membeli klepon di Wonosari ini. Sampai saat ini, rasa klepon Wonosari ini tidak berubah, tetap lembut dan enak, padahal yang membuat sudah generasi ketiga," katanya.

Menurut Yunani, dulu ada beberapa tempat yang menjual klepon di ini. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, hanya satu tempat saja yang masih bertahan, yaitu Miroso milik Mbah Riani.

"Generasi sekarang patut bersyukur karena masih bisa menikmati penganan tradisional yang sudah ada sejak dulu. Kita juga harus ikut melestarikannya dengan cara membeli penganan klepon ini," tutup perempuan pemilik UMKM Yuna Butik itu. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mulai dari 10 Ribu, Warung Omahe Dewe di Kediri Sediakan Masakan Khas Pedesaan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO