Tradisi Unik Bulan Ramadan di Berbagai Negara

Tradisi Unik Bulan Ramadan di Berbagai Negara Ilustrasi berbuka puasa (Pixabay)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ramadan merupakan bulan suci yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Tak heran jika banyak sekali tradisi yang dilakukan di berbagai negara untuk memeriahkan bulan Ramadan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tradisi unik bulan Ramadan di berbagai negara

1. Lebanon

Tradisi unik yang dilakukan di Lebanon disebut Midfa Al Iftar, dimana meriam selalu ditembakkan untuk menandakan waktu berbuka puasa setiap hari selama bulan Ramadan. Praktik tersebut pertama kali dipercaya dilakukan di Mesir, lebih dari 200 tahun yang lalu dan menyebar ke banyak negara termasuk Lebanon. Di Lebanon, meriam tersebut digunakan pada saat dinasti Kekaisaran Ottoman untuk menandakan buka puasa di seluruh negeri. Pada 1983, tradisi unik itu sempat dikhawatirkan akan sirna. Namun kegiatan penembakan meriam itu berhasil dihidupkan kembali oleh tentara Lebanon.

2. Turki

Pada bulan Ramadan, masyarakat Turki yang sahur akan dibangunkan oleh para penabuh drum yang mengenakan pakaian tradisional Ottoman. Tradisi tersebut dilakukan pertama kali sejak zaman Kekaisaran Ottoman. Para penabuh drum itu akan menggunakan rompi dan fez dengan motif tradisional.

3. Pakistan

Masyarakat Pakistan menghidangkan minuman herbal rasa mawar pada bulan Ramadan disertai dengan cemilan gorengan seperti pakora dan samosa. Selain itu, masyarakat salah satu negara Asia Selatan ini juga mempunyai tradisi Chaand Raat, yang merupakan penanda akhir Ramadan serta awal Idul Fitri.

Pada tradisi ini, para perempuan Pakistan membeli pernak-pernik warna-warni seperti gelang, hingga membeli inai.

4. Irak

Tradisi Mheibes dilakukan masyarakat Irak dengan berkumpul untuk melakukan permainan tradisional. Permainan yang dilakukan setelah berbuka puasa tersebut melibatkan dua kelompok laki-laki yang semuanya mendapat giliran untuk menyembunyikan mheibes atau cincin.

5. Maroko

Tradisi Nafars yang dilakukan di Maroko ini bertujuan untuk membangunkan masyarakat untuk sahur. Pada malam terakhir Ramadan, mereka akan diberi imbalan atas pelayanan tersebut. Para Nafars mengenakan pakaian khas tradisional Maroko dan mereka melantunkan doa hingga lagu di sepanjang jalan yang dilalui. (git)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO