JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Komitmen terhadap pengembangan kompetensi yang dilakukan Pemprov Jatim kembali mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Kali ini, penghargaan dengan kategori pemprov terbaik dalam capaian pemenuhan pengembangan kompetensi diraih di ajang Training Rate Award 2022 dari Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Penghargaan itu diterima secara langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Aries Agung Paewai, mewakili Gubernur Khofifah di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
BACA JUGA:
- Halal Bihalal dengan Pegawai Lingkup Kecamatan Pesantren, Pj Wali Kota Kediri Beri Pelbagai Arahan
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Dampingi Menteri ATR/BPN Serahkan Sertifikat Tanah Rumah Peribadatan
- Adhy Karyono Apresiasi Peran PKK Turunkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang berhasil mendapatkan penghargaan di ajang tersebut karena program ASN Belajar yang dinilai berhasil memberikan pemenuhan hak belajar ASN 20 jam pelajaran (JP) dalam 1 tahun.
Selain Pemprov Jatim, apresiasi juga diberikan kepada Kementerian Pertanian untuk kategori kementerian, LKPP RI untuk kategori lembaga, serta Pemkot Medan meraih penghargaan untuk kategori pemerintah kabupaten/kota.
Atas prestasi itu, gubernur berterima kasih kepada LAN yang terus mendampingi BPSDM Jatim untuk melaksanakan berbagai program pengembangan kompetensi ASN. Menurut Khofifah, komitmen terhadap pengembangan kompetensi ASN akan terus diperkuat dengan berbagai program dan inovasi.
"Ini tuntutan yang harus dipenuhi untuk mendorong pembangunan di Jatim agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat menghadapi dinamikan global yang bergerak cepat. Usai menjadi Corporate University (Corp-U) SDG's, BPSDM Jatim optimis sebagai rujukan bagi pengembangan kompetensi tidak hanya bagi ASN Pemprov Jatim, melainkan juga kabupaten/kota dan provinsi se Indonesia," urai gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Gubernur juga mengapresiasi setinggi-tingginya untuk ASN di Jawa Timur yang sangat antusias untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya, walau para ASN harus membagi waktu dengan melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat. Kesadaran ASN diyakini akan berimplikasi terhadap pelayanan yang diberikan kepada publik.
“Bisa terlihat dan dirasakan banyak ASN kita yang berinovasi disetiap OPD dan terbukti inovasi para ASN kita sehingga mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat, baik kementerian dan lembaga. Ini adalah hasil dari tingginya kepedulian ASN kita untuk terus belajar ditengah-tengah kesibukan tugasnya,” tuturnya.
Program ASN Belajar yang dikembangan BPSDM Jatim telah berjalan sebanyak 46 seri. Selama pelaksanaan tersebut, total 457.300 peserta yang telah memanfaatkan program ASN Belajar di Jawa Timur.