SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa membantah kabar yang menyebut Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyetop biaya pengobatan korban tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, mengaku mendapatkan laporan dari Aremania, suporter Arema FC, terkait penghentian biaya pengobatan terhadap korban tragedi Kanjuruhan.
BACA JUGA:
- Pastikan Maju Kembali di Pilkada 2024, Khofifah Dapat Dukungan dari LDII
- Adhy Karyono Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Terhadap Pelestarian Hutan
- Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
- Lepas Jamaah Haji Muslimat NU Sidoarjo, Khofifah Titip Doakan Kedamaian Dunia saat Wukuf di Arofah
Menanggapi hal itu, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa kabar itu tidak benar. Ia memastikan hingga kini seluruh biaya pengobatan kepada korban tragedi Kanjuruhan, baik itu rawat jalan maupun rawat inap, masih ditanggung Pemprov Jatim.
"Di mana itu? Informasi dari mana dan di layanan kesehatan mana? Yang di dalam koordinasi pemprov Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), ada nggak data bahwa di Saiful Anwar dihentikan pelayanan?," tegas Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/10/2022).
"Atau yang sekarang dilayani di ICU, ada enggak yang disuruh bayar. Kalau di HCU ada nggak yang disuruh bayar? Kalau yang kontrol, ada nggak yang disuruh bayar? Kalau tidak ada, berarti informasi itu tidak benar," terangnya.
Khofifah mengaku telah meminta Dirut RSSA dr Kohar Hari Santoso untuk menjelaskan kondisi di rumah sakit. Ia juga meminta Komnas HAM mengecek langsung kepada keluarga korban yang hari ini masih berada di RSSA.