MALANG, BANGSAONLINE.com - Untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) konferensi internasional, Selasa (4/10/2022). Acara bertajuk The 2nd South East Asia Biennial Conference on Population and Health Related to Stunting (SEAA) 2022 itu berlangsung di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang.
Konferensi ini mengkaji cara-cara penanganan kasus stunting dengan mengundang para pakar dan akademisi baik dalam negeri maupun luar negeri.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang membuka acara ini menyampaikan apresiasi atas kinerja BKKBN di bawah kepemimpinan Dr. Hasto Wardoyo.
"Saya sangat salut kepada Kepala BKKBN sejak saya menjadi Bupati Trenggalek, Pak Hasto ini sangat tepat dalam pengambilan kebijakan dalam mengatasi masalah kependudukan ini," ungkap Emil Dardak.
Menurut Emil, yang paling utama saat ini adalah menyinkronkan data stunting. Sebab, hingga sekarang data stunting yang dimiliki kementerian/lembaga masih terdapat selisih.
"Untuk itu, kami membutuhkan data stabil by name by address yang bisa dimanfaatkan oleh semua kementerian/lembaga sesuai dengan kebutuhan masing-masing," jelasnya.
Sementara Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN, mengungkapkan angka stunting di Indonesia berdasarkan data SSGI 2021, yakni sebesar 24,4 persen. Sementara di Jawa Timur sebesar 23,5 persen. Angka tersebut sudah menurun dibandingkan tahun kemarin, meski belum sesuai target.