Sambut Inpres 7/2022, Begini Strategi Gubernur Khofifah

Sambut Inpres 7/2022, Begini Strategi Gubernur Khofifah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat mengendarai motor listrik.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Instruksi Presiden (Inpres) nomor 7 tahun 2022 tentang percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di instansi pemerintah pusat dan daerah telah diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik dan menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan instruksi tersebut, tentunya setelah ada regulasi tindak lanjut.

Dengan demikian, Pemprov Jatim bakal bersinergi dengan pihak terkait untuk segera menyesuaikan kendaraan dinas operasional dan kendaraan perorangan untuk dikonversi ke kendaraan listrik berbasis baterai.

"Intinya kami siap. Selama ini kami memang sudah coba mengidentifikasi. Dan dengan adanya inpres ini kami siap untuk melakukan penyiapan penggunaan kendaraan listrik,” ujarnya saat kunjungan kerja di Jember, Minggu (18/9/2022).

Menurut dia, hal ini penting dilaksanakan untuk mencapai cita-cita besar Indonesia tentang emisi karbon. Yakni visi net zero emissions pada 2060.

"Cita-cita nol emisi karbon ini harus disusun langkah strategisnya mulai sekarang. Nanti seterusnya, generasi selanjutnya yang akan meneruskan dan menikmati hasilnya. Mudah-mudahan bisa menjadi amal jariyah kita mewariskan lingkungan yang lebih sehat dan bersih kepada dunia," paparnya.

Khofifah menyebut, regulasi atau kebijakan untuk mendukung Inpres ini akan segera disusun. Untuk itu, Pemprov Jatim bakal mengkaji dan berkoordinasi utamanya terkait standar biaya untuk dimasukkan dalam penganggaran.

"Pokoknya kami siap menindaklanjuti Inpres ini. Insya Allah, dimulai dari Pemprov Jatim dan pemerintah di kabupaten/kota dulu, secara bersamaan masyarakat akan mengikuti dengan sendirinya," kata gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Selain itu, ia berharap dapat bersinergi dengan perguruan tinggi - perguruan tinggi di Jatim dalam mengembangkan kendaraan listrik ini.

“Kami berharap adanya keterlibatan perguruan tinggi dalam mengembangkan kendaraan listrik sebagai bentuk tindak lanjut dalam instruksi presiden tersebut,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah mengungkapkan bahwa Jawa Timur, juga telah mengupayakan konversi energi ke penggunaan sumber terbarukan. 

Capaian bauran energi terbarukan Jawa Timur Tahun 2021, saat ini sebesar 6,72 % setara 1270 MW melebihi target 6,5 %. Kegiatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang sedang dilaksanakan PLTM Sumber Arum 2 ( 3 MW ), PLTM Bayu (3,6 MW) di Banyuwangi.

Kemudian Kanzi I di Purwodadi, Pasuruan, yang diharapkan bisa menerangi 2.000-3.000 rumah berkapasitas 2,3 MW. Untuk pengembangan PLTS Atap dan Kepulauan telah terbangun ± 43,8 MW sedangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah telah terbangun 10,65 MW di Benowo, Surabaya serta PG Pesatren, Kediri dan Asembagus Situbondo sebesar 32 MW. (dev/mar)