SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyematkan penghargaan Anugerah Satyalancana Karya Satya pada 150 ASN Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Jumat (12/8/2022).
Penganugerahan tanda kehormatan RI tersebut biasanya dikirim pemerintah pusat lewat pos ke masing-masing ASN. Namun sejak Gubernur Khofifah memimpin Jawa Timur, Anugerah Satyalancana Karya Satya secara khusus diseremonialkan dan dilakukan pemenyatan lencana langsung pada penerima, satu per satu. Tentunya hal ini membuat penghargaan yang diberikan jauh lebih berkesan.
BACA JUGA:
- Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
- Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
- Buka LKS SMK XXXIII Jatim 2024, Adhy Karyono Optimis Jadi Modal Strategis Pertahankan Juara
- Hari Buku Internasional, Khofifah Ajak Warga Jatim Rasakan Manfaat dari Aktif Baca Buku
Total ada sebanyak 3.300 ASN Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 104/TK/Tahun 2021, tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya yang ditetapkan di Jakarta tanggal 27 September 2021. Pemberian tanda kehormatan tahap pertama tersebut, merupakan salah satu rangkaian peringatan pada Hari Kemerdekaan RI ke-77.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Gubernur Khofifah siang itu menyematkan Satyalancana Karya Satya kepada 150 ASN, yang terbagi atas masa pengabdian 30, 20, dan 10 tahun, masing-masing 50 orang ASN.
"Jika tidak diacarakan dan hanya dikirim pos, maka lencana penghargaan ini akan hanya disimpan di laci begitu sampai ke alamat penerima. Namun dengan penyematan seperti ini, maka ada apresiasi khusus yang diberikan negara untuk para ASN yang telah mengabdi 10, 20, hingga 30 tahun," tegasnya.
"Ini menjadi bagian dari proses injeksi semangat para ASN Jawa Timur, bagaimana di HUT RI ke 77 ini yang semangatnya adalah Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat tidak bisa dibangun tanpa strong partnership dan strong komitmen," tambah Khofifah.