Gubernur Khofifah saat meresmikan gedung baru DPMD Jatim.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meresmikan gedung baru Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim, Sabtu (11/6/2022). Agenda ini ditandai dengan pemotongan pita oleh gubernur dan didampingi Ketua DPRD Jatim, dan kepala dinas terkait, Soekaryo.
Usai sesi pemotongan pita, Khofifah meninjau langsung gedung baru yang terletak di Jalan Ahmad Yani No 152 C Surabaya. Proses pembangunan gedung baru DPMD Jatim dimulai sejak 21 Juli 2021 dan selesai pada 8 Februari 2022, kemudian hari berikutnya telah dilaksanakan prosesi serah terima pertama dengan biaya anggaran total Rp14.120.907.900,00.
BACA JUGA:
- Jelang Akhir Masa Jabatan Gubernur Jawa Timur, Kemendagri Tunjuk Adhy Karyono Jadi Plh
- Khofifah Targetkan Pembangunan Hunian Relokasi Korban Banjir Bandang Banyuwangi Selesai 3 Bulan
- Ini Pesan Gubernur Khofifah saat Istu Hari Subagio Dilantik Jadi Pimpinan DPRD Jatim
- RUPS 2023, Bank Jatim Tebar Dividen Senilai Rp816 Miliar
"Saat ini di antara 7.724 desa di Jawa Timur. Tahun sebelumnya 697 desa telah masuk dan tahun ini kita targetkan dapat meningkat hingga seratus persen. Sebelum memasuki kategori Desa Mandiri, terdapat beberapa jenjang yang dilalui. Dari kategori desa tertinggal, menjadi desa berkembang, lalu desa maju, dan yang tertinggi ialah Desa Mandiri," urai Khofiah terkait stratifikasi desa di wilayahnya.
"Ini kita resminya menunggu rilis dari Kemendes terkait jumlah ini. Tapi poin pentingnya adalah makin mandiri suatu desa, makin kuat juga pergerakan partisipasi masyarakatnya," imbuhnya.
Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pembangunan Desa dan Pedesaan Nomor 398.4.1 tahun 2021, Jawa Timur memiliki jumlah Desa Mandiri tertinggi secara nasional. Yakni berjumlah 697 desa, dilanjutkan Jawa Barat sebanyak 586 desa, Jawa Tengah sebanyak 199 desa, DI Yogyakarta sebanyak 109 desa, dan Banten sebanyak 5 desa.
"Saya mohon seluruh masyarakat, baik yang tinggal di desa maupun yang sudah sukses merantau, agar memberikan nilai tambah dari desanya di mana mereka berasal. Ini dikenal dengan teori push and pull atau mendorong keluar dan menarik setelah sukses. Oleh karena itu terima kasih kepada seluruh bupati dan Wali Kota Batu, ketua DPRD dan jajaran DPMD di semua kabupaten dan kota di Jawa Timur," ujarnya.
Sejak tahun 2021 Indeks Desa Membangun (IDM) di Jawa Timur telah ditetapkan bebas dari Desa Tertinggal. Gubernur Khofifah mengatakan bahwa untuk IDM di Jawa Timur tertinggi yakni Bojonegoro, Banyuwangi, Gresik, Malang, Kabupaten Mojokerto, dan Lamongan.
"Ini adalah kerja keras kita semua, mendorong kemandirian masing-masing kabupaten. Di mana 10 desa yang masuk status IDM Mandiri tertinggi secara nasional, 5 di antaranya dari Jawa Timur. Kita berikhtiar, makin mandiri desanya, tentunya berkaitan dengan gerakan program kesejahteraan masyarakat desa yang makin tinggi pula," tuturnya.
Terkait dengan pemberian Bantuan Keuangan Desa yang diberikan, gubernur berpesan agar para kepala desa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
"Saya menyampaikan kepada kepala desa yang menerima, mohon anggaran yang diberikan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan manfaat dan barokah," pesannya.
