Buka Kongres III Pergunu, Gubernur Khofifah Tekankan Peran Guru dalam Peningkatan Kualitas SDM

Buka Kongres III Pergunu, Gubernur Khofifah Tekankan Peran Guru dalam Peningkatan Kualitas SDM Gubernur Khofifah saat menghadiri Kongres III Pergunu.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), , mengajak para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) untuk terus berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa. Ia menuturkan, peran mereka sangat penting untuk bisa memastikan bahwa proses pembelajaran di setiap unit pendidikan berjalan secara kualitatif.

"Terdapat bermacam-macam jenis lembaga pendidikan; pendidikan formal, informal, dan nonformal. Pendidikan formal ini menjadi bagian penting dari kehadiran Pergunu," ujarnya saat membuka Kongres III Pergunu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jumat (27/5/2022) sore.

Ia menyebut, peran guru dalam pengembangan kualitas SDM adalah melalui pembangunan dan penyiapan kapasitas, kompetensi serta kepercayaan diri dalam diri santri dan siswa.

"Panjenengan semua sebetulnya adalah pencetak profesi-profesi yang luar biasa, yang bisa memberi guidance para santri dan siswa untuk membimbing dan memandu para siswa dan santri mencapai cita- cita mereka," tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Khofifah, Kongres III Pergunu bisa dijadikan momen untuk meningkatkan kepercayaan diri para guru untuk menyiapkan siswa dan santri agar berani bercita-cita setinggi mungkin. Menurut dia, hadirnya Pergunu juga bukan hanya untuk mencapai tujuan prestasi akademik semata, namun untuk mengawal upaya peningkatan kualitas SDM melalui bidang pendidikan dengan integritas kebangsaan yang kuat.

"Saya rasa ini bagian yang sangat penting kalau PERGUNU tidak semata-mata memiliki tujuan prestasi akademik. Melainkan juga peningkatan kualitas SDM yang ber seiring dengan seluruh proses kecintaan terhadap NKRI melalui proses pembelajaran," paparnya.

Menurut dia, langkah yang juga harus disiapkan adalah para guru yang tergabung dalam Pergunu harus siap untuk melakukan percepatan lompatan untuk menyusul perkembangan di wilayah masing- masing.

"Lompatannya bukan lompatan manual, tetapi lompatan tekonologi. Tidak cukup hanya Artificial Intelegence tapi kita sudah masuk ke era Metaverse. Kita harus mulai bisa mengukur kompetensi yang ada di lembaga-lembaga pendidikan kita dengan lembaga lain yang lain lebih cepat dan advance," urai Khofifah.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO