Rutin Ajak Siswa Roadshow, Disbudpar Surabaya Kenalkan Wisata Religi

Rutin Ajak Siswa Roadshow, Disbudpar Surabaya Kenalkan Wisata Religi Disbudpar Surabaya gencar kenalkan wisata religi pada anak-anak generasi-muda. (foto: Yuli Iksanti/BANGSAONLINE)

SURABAYA (BANGSAONLINE.com) - Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, menggelar program pengenalan sejarah berbalut religi pada anak-anak sekolah. Kegiatan wisata religi ini dilaksanakan selama dua hari, mulai Senin (13/4/2015) dan Selasa (14/4/2015).

Sekitar 400 siswa/siswi dari puluhan SD dan SMP dengan beragam latar belakang agama ikut dalam acara tersebut. Mereka diajak berkunjung ke sejumlah lokasi wisata religi dan bersejarah. Antara lain, Klenteng Pak Kik Bio, Masjid Sunan Ampel, Pura Agung Jagat Karana, Gereja Katholik Kelahiran Santa Perawan Maria dan Masjid Cheng Ho.

Di setiap lokasi, mereka mendapat cerita dari pengurus tempat ibadah masing-masing seputar sejarah serta perkembangan tempat ibadah tersebut. Mereka disajikan kisah-kisah inspiratif dan sarat makna di sana.

”Saya senang dengan kedatangan anak-anak untuk mengenal sejarah di Surabaya. Sebab, cerita-cerita seperti ini akan membuat kami bersemangat dan termotivasi untuk berbuat baik,” kata Pengurus Masjid Ampel, Zaid Muhammad di hadapan para siswa. Zaid lantas bercerita tentang asal muasal pembangunan Masjid Ampel. Termasuk, pihak mana saja yang telah berperan dalam pemugaran dan renovasinya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh para pengurus atau pemuka agama di Klenteng Pak Kik Bio, Pura Agung Jagat Karana, Geraja Katholik Kelahiran Santa Perawan Maria, dan Masjid Cheng Ho, saat rombongan tiba di lokasi tersebut.

Guru-guru yang mendampingi para siswa pun menyambut baik kegiatan ini. “Melalui program ini, secara umum murid-murid diperkenalkan tentang objek wisata dan keberagaman agama di Surabaya,” ujar Sugiono, guru pendamping dari SMPN 6 Surabaya.

Kabid RHU Disbudpar Fauzi M Yos menuturkan, kegiatan ini rutin dilaksanakan dan sudah masuk tahun ketiga. Tujuannya, memperkenalkan objek wisata dan menguatkan religiusitas sejak dini. “Ini juga mengasah rasa saling menghargai antar siswa yang mungkin berbeda agama,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO