​NU Mulai Puasa Ahad, Muhammadiyah Sabtu, Tapi Hari Raya Bareng, Ini Alasannya

​NU Mulai Puasa Ahad, Muhammadiyah Sabtu, Tapi Hari Raya Bareng, Ini Alasannya KH RM Khotib Asmuni saat melakukan rukyatul hilal di Pusat Observasi Bulan (POB) Sunan Kaliwining Jember. Foto: BANGSAONLINE.com

Hilal adalah bulan sabit pertama atau muda yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.

Sedang NU, kata Kiai Khotib Asmuni, selain berpedoman pada Hisab (Imkan rukyah), juga melakukan observasi langsung di lapangan. Yaitu melakukan rukyatul hilal dengan menggunakan telanjang dan peralatan modern teleskop. Kiai Khotib Asmuni sendiri melakukan rukyatul hilal itu di Pusat Observasi Bulan (POB) Sunan Kaliwining Jember.

Lebih jauh, Kiai Khotib Asmuni menjelaskan bahwa dua ormas itu berbeda dalam menentukan awal puasa Ramadan karena perbedaan kriteria masuknya awal bulan Hijriyah.

“Madzhab wujudl hilal akan langsung bisa memastikan bahwa masuknya Ramadan adalah Sabtu 2 April 2022 karena ketika ijtimak 1 April 2022 posisi hilal sudah di atas ufuk dengan ketinggian bervariasi 1, 75 – 2.4 di atas wilayah Indonesia,” jelas Kiai Khotib Asmuni yang tiap tahun selalu mengkordinir Rukyat Hilal awal Ramadan dan awal Syawal di POB Sunan Kaliwining Jember.

Sedang Madzhab Rukyat ada dua macam. “Kriteria lama 2 n- 6 – 4. Dengan kriteria itu maka hilal awal bulan Ramadan tahun ini mumkin dirukyat,” jelasnya.

Kemudian ada kriteria kedua atau baru, yatiu posisi 3 – 6,4. “Dengan kriteria ini maka hilal awal Ramadan tahun ini Tidak Imkan Rukyat alias tak bisa dilihat. Maka Sya’ban digenapkan 30 hari. Jadi memulai Ramadan pada Ahad 3 April 2022,” tegas alumnus Pesantren Tebuireng Jombang itu. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO