Tentara Rusia Mengganas, 13 Orang Tewas Tertembak, Gereja Terbakar

Tentara Rusia Mengganas, 13 Orang Tewas Tertembak, Gereja Terbakar Tampak gereja St George di Zavorychi, Ukraina, terbakar setelah diserang oleh sejumlah pasukan Rusia, Senin (7/3/2022), waktu setempat. Ilustrasi. (iStock/htjostheim)/CNN

KIEV, BANGSAONLINE.com – Perang Ukraina dan Rusia makin sengit. Tentara Rusia dan Ukraina makin ganas. Korban warga sipil tak terelakkan. Bahkan di Makariv, sekitar 50 KM sebelah Barat Kiev, Ibu Kota Ukraina, terjadi penembakan yang menelan banyak korban. Sebanyak 13 orang dikabarkan tewas.

Menurut laporan AFP pada Selasa (8/3/2022), tim penyelamat memposting pesan di telegram. Tim penyelamat itu menginformasikan bahwa sekitar 30 orang berada di dalam area toko roti pada saat penembakan. Namun pesan itu kemudian dihapus. Tak jelas kenapa pesan itu dihapus.

Dalam laporan yang dilansir CNN, Tentara Rusia juga menyerang berbagai infrastruktur, termasuk gereja St. George di Zavorychi, Ukraina. Akibatnya gereja itu terbakar.

Kebakaran gereja tampak jelas dalam rekaman video amati hasil rekaman warga. Menurut laporan itu, kebakaran terjadi pada Senin (7/3) waktu setempat.

Rekaman video itu menggambarkan bahwa atap gereja berwarna hijau. Sedang dinding gereja itu berwarna biru. Dinding itu tampak dilalap api.

"Mereka telah menyerang gereja kami, orang-orang tidak boleh masuk ke sana," kata seorang pria dalam video itu.

"Mereka telah pergi dan menyerang gereja kami," tegasnya.

Juga terdengar suara warga saat gereja itu terbakar.

"Ini adalah dunia Rusiamu," ujarnya.

Peristiwa kebakaran itu dikonfirmasi Gereja Orthodhox Ukraina dalam situs resminya. Pihak gereja mengaku menerima laporan dari anggota paroki yang menginformasikan telah terjadi kebakaran lantaran serangan militer Rusia.

Sementara pendeta agung Petro Kotyuk, pimpinan Gereja St. George, menuturkan tentang serangan militer yang menimpa gereja itu. Menurut dia, sebuah peluru menghantam kubah gereja. Ia juga mengatakan bahwa tentara Rusia menembaki rumah-rumah penduduk sipil.

Pernyataan pendeta agung Petro Kotyuk itu diunggah Kotyuk pada situs resmi Gereja Ortodok Ukraina.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO