Isyarat Langit Mbah Hasyim: Ada Daging Babi di Muktamar NU | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Isyarat Langit Mbah Hasyim: Ada Daging Babi di Muktamar NU

Rabu, 19 Agustus 2015 21:12 WIB

Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari

Lalu bagaimana dengan Muktamar NU ke-33 di alun-alun Jombang. Ternyata lebih parah. Salah satu sahabat karib KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) asal Jakarta bernama Haji Sulaiman, mengaku mendapat pesan dari Gus Dur lewat mimpi untuk mengunjungi kediamannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris PWNU DKI, Masyamsul Huda, yang merupakan rekan Haji Sulaiman. Saat itu Masyamsul Huda bertemu dengan Haji Sulaiman saat berada di makam Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, kakek Gus Dur. Haji Sulaiman menceritakan, dalam mimpinya Gus Dur memintanya datang ke rumahnya.

"Awalnya saya ziarah ke makam KH Hasyim Asy'ari, beberapa langkah saya foto kata-katanya (relief di dinding dekat makam), tiba-tiba saya dipeluk seseorang, ternyata dia Haji Sulaiman, dia sahabat karibnya Gus Dur. Semua orang tahu seperti apa dia di hadapan Gus Dur. Saya tanya kenapa dia di Jombang, dia menjawab 'ane mimpi diminta Gus Dur ke sini. Saya diminta Gus Dur datang ke sini lewat mimpi. Dia (Gus Dur) bilang, ji, ke rumah saya dong, bantu-bantu saya dong betulin rumah. Rumah saya sudah rusak parah nih'," terang Masyamsul kepada wartawan di alun-alun Jombang, Selasa (4/8/2015).

Menurut Huda, mimpi Haji Sulaiman itu adalah isyarat bahwa Gus Dur tidak suka dengan pelaksanaan Muktamar di alun-alun Jombang yang amburadul itu. (Baca juga: "Muktamar Jombang, Muktamar Terburuk Sepanjang Sejarah")

"Bisa jadi itu isyarah Gus Dur enggak suka dengan muktamar ini. Kita diminta menahan diri. Seharusnya tak menunjukkan langkah bukan ala NU, nah ini memprihatinkan. Semoga ini jadi instrokpeksi menjadi telaah, apa yang dilakukan kemarin itu benar-benar tak terulang lagi. Jangan sampai, paling tidak mbok ya kita semua menjaga rumah kita, tidak dirusak oleh kita sendiri," terangnya.

Huda menambahkan sangat tidak pantas perilaku seorang muktamirin yang mengungkapkan kata-kata kotor kepada kiai sepuh. "Jaga sikap jaga akhlak, kalau dilanjutkan yang rugi NU yang rusak NU, anda boleh jadi siapa saja yang penting tidak merusak NU," tandasnya.

Seperti diketahui, kericuhan yang terjadi di tengah sidang pleno I tentang Tata Tertib Muktamar NU ke-33 menjadi sorotan berbagai pihak. Para pendukung Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) memaksakan kehendak lewat berbagai cara untuk mempertahankan KH Said Aqil Siroj.

Bahkan salah seorang peserta Muktamar ditendang karena mengungkap suap Rp 20 juta bagi yang mendukung AHWA. Akibatnya sidang ricuh. Bahkan Panitia membentak-bentak kiai yang sudah sepuh karena menolak mengisi formulir AHWA saat registrasi. (dari berbagai sumber)

 

 Tag:   muktamar-nu

Berita Terkait

Bangsaonline Video