Peringati Hari AIDS Sedunia, Dinkes Catat Sebanyak 3.117 ODHA di Tulungagung

Peringati Hari AIDS Sedunia, Dinkes Catat Sebanyak 3.117 ODHA di Tulungagung Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka saat diwawancarai awak media, Kamis (1/12/2022)

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - tahun 2022, di mengusung tema setara dan berdaya artinya adalah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) setara dengan manusia sehat dan berdaya bisa survive mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten , Didik Eka mengatakan, tanggal 1 Desember 2022 ini, bukan hanya momen untuk ODHA saja, melainkan sebagai pengingat mereka yang sehat agar tidak menunjukkan sikap diskriminasi terhadap orang dengan Human Immunodeficiency Virus.

"Mereka sakit, perlu ditolong jangan malah didiskriminasi atau menstigma mereka," kata Didik setelah melakukan senam massal dalam peringatan Hari AIDS di alun alun , Kamis (1/12/2022).

Menurutnya, dalam keseharian, ODHA di tetap bisa bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan mampu berdaya guna dan berkarya, seperti layaknya orang sehat pada umumnya. Sebab, mereka juga mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) secara berkelanjutan.

"Kami apresiasi ODHA kita yang patuh mengkonsumsi obat dan rutin mengikuti antiretroviral (ARV) sehingga bisa survive dan berkaca bertanggung jawab untuk pribadi, dan masyarakat," jelasnya

Antiretroviral (ARV) sendiri, merupakan bagian dari upaya pengobatan yang dapat mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, dapat meningkatkan kualitas hidup penderita dan yang terpenting dapat menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah.

Dengan pengobatan yang dilakukan secara rutin, maka laju penularan HIV di masyarakat bisa menurun, angka kesakitan dan kematian berkurang, memperbaiki kualitas hidup orang dengan HIV (ODHIV), memulihkan/memelihara fungsi kekebalan tubuh, menekan penggandaan virus.

Namun sayangnya, tidak sedikit penderita yang tidak patuh rutin melakukan ARV akibatnya sebagian penderita meninggal dunia.

"Penyakit ini sebenarnya ringan untuk kita, Karena pasien ODHA tidak mengkonsumsi Antiretroviral (ARV), sehingga dia meninggal karena penyakit itu," jelas Didik

"Tahun ini ada 4 yang meninggal dunia karena lolos follow up, karena sesuatu hal sehingga mereka menghentikan mengkonsumsi ARV," lanjutnya

Data yang tercatat, menurut Didik, ODHA di sebanyak 3.117 orang, terhitung sejak 2006 hingga 2022.

"Temuan tahun 2022 sekitar 63 orang, 2021 sebanyak 170, dan sebelum pademi sebanyak 203 kalau di total dari beberapa tahun sebelumnya sebanyak 3.117 dan meninggal 400an sisanya masih hidup dan menjalani ARV," terang Didik. (fer/sis)

Lihat juga video 'Pria di Tulungagung Pepet Perempuan Pengendara Motor Sambil Masturbasi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO