Dalam kesempatan tersebut, Lindra juga menginstruksikan kepada sekda untuk memberikan surat edaran kepada seluruh OPD, agar para ASN diwajibkan memakai batik tulis khas Tuban setiap hari Kamis, minggu pertama tiap bulannya.
Batik yang dipakai oleh jajaran OPD nantinya, harus batik tulis yang dibeli dari UMKM lokal.
“Ini merupakan salah satu bentuk support pemerintah untuk melestarikan batik. Jadi nantinya UMKM tidak boleh hanya satu UMKM, tapi harus menyeluruh. Ada banyak motif batik Tuban, bisa dipakai terserah yang mana, yang jelas beda OPD beda motif,” pungkas politikus Partai Golkar Tuban ini.
Sementara Kepala Diskoperindag Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, menambahkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan kepada generasi muda serta menjaga kelestarian batik khas Tuban yang telah dipatenkan.
“Sedikitnya ada 40 motif batik Tuban yang telah tercatat dan dipatenkan,” terangnya
Pria yang pernah menjabat sebagai Camat Montong ini menyampaikan, adanya festival mural batik ini diharapkan dapat membuat generasi muda lebih mencintai batik Tuban. Namun, dengan cara yang lebih modern serta bisa diterima di seluruh kalangan masyarakat
Adapun festival diikuti sekitar 41 grup yang terbagi dua kategori, yaitu untuk umum 22 grup, dan sisanya pelajar. Sedangkan jumlah peserta mengikuti perhelatan ini sebanyak 124 orang. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News