Kunjungi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber

Kunjungi KEK Singhasari, AMSI Ditawari Bangun Klaster Media Siber Para pengurus AMSI Jatim ditemui David Santoso selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.

Terkait usulan David kepada AMSI terkait klaster media, nantinya media juga akan mengeluarkan highlight mengenai KEK, mengenai PPH, PPN.

Kedua terkait detail pembahasan konsep bisnis atau B2B. Beberapa perusahaan media jika masuk, David mengatakan garansinya adalah tanah dan penyertaannya. "Soal pemindahan (kantor media, red) akan dibantu. Pernah membahas ini dengan Pak Steve (kapanlagi.com)," ungkapnya.

Suwarjono Wakil Ketua mengatakan media digital membutuhkan partner yang paham. Klaster media di menurutnya memungkinkan. Tim media Suwarjono, malah sebagian besar di Yogyakarta, tidak Jakarta.

"Kita pilih tempat yang SDM bagus. Industri ini bisa dikerjakan di manapun. Tim IT, ilustrator, video editor, dan konten kreator. Sebagian besar tim saya tidak di Jakarta, secara bisnis tidak sustainable jika seluruhnya di Jakarta. Maka kami cari lokasi yang harga terjangkau," paparnya.

Contoh lainnya, media Kompas bahkan memindahkan kantor ke Solo, dengan alasan harga yang masuk.

"Malang, SDM ok, jaringan dan budaya juga ada mahasiswa. memungkinkan untuk klaster media. Saya ikut karena ingin tahu lokasi jauh tidak. Motor, bangunan, infrastruktur apakah harga juga memungkinkan. Kalau Surabaya gak masuk secara bisnis," paparnya.

Suwarjono melanjutkan, di industri ini pemainnya banyak. Ada homeless media, mereka konten kreator yang masuk dari platform lain dari rumah. Namun untuk media online ada keunggulan. Karena ada ikatan dan aturan yang bisa menyatukan dibanding teman-teman conten creator.

"Apalagi di era sekarang adalah era iklan dashboard to dashboard, sudah tidak sales ketemu orang, adnetwork dikelola Google dan banyak agency global. Pola ini banyak digunakan. Dan bisa dilakukan jika traffic tinggi dan harus kolaborasi. Ada newsroom bersama dengan platform beda maka akan sangat efisien dan membantu," jelasnya.

Lebih lanjut, Suwarjono memaparkan bahwa era ke depan adalah video. Karena itu, menurutnya di klaster media nanti bisa buat studio bareng. Video akan lebih menarik jika dibuat teman dengan background lapangan atau liputan.

"Video adalah masa depan, sekarang banyak platform-nya, tidak hanya tergantung youtube," jelas Pemimpin Redaksi portal media PT Arcadia Digital Media Tbk ini.

"Kita harus terbuka inisiasi baru, kolaborasi seperti satu studio. Syaratnya ada teknologi yang membantu. Media terinspirasi (Jeff) Bezos yang membangun Washington Post selama tiga tahun dan mengembalikan keuntungan besar. Kuncinya teknologi," bebernya.

David merespons paparan Suwarjono dengan usulan soal pendanaan klaster media. Polanya bisa dengan microfunding, AMSI sebagai pemegang saham. "Secara konten ada dan bisnis terwakili. Suara media secara nasional bisa kita suarakan dari sini," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO