PWI dan IJTI Kota Mojokerto Gelar Teatrikal Kecam Aksi Kekerasan, Forkopimda Lepas Merpati

PWI dan IJTI Kota Mojokerto Gelar Teatrikal Kecam Aksi Kekerasan, Forkopimda Lepas Merpati Aksi teatrikal penganiayaan terhadap pekerja media. foto: YUDI EKO P/BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Aksi keprihatinan terhadap Wartawan Tempo Nurhadi masih bergulir. Di Mojokerto, aliansi pekerja media cetak, tv, radio, dan online tumplek-blek di alun-alun kota setempat.

Massa aksi dari Persatuan Wartawan Indonesia () dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia () mengecam dugaan tindak kekerasan oknum aparat terhadap profesi jurnalis.

Aksi itu diwarnai aksi teatrikal penyerangan oknum aparat terhadap pekerja pers. Massa aksi yang berjumlah hampir 100 orang tersebut juga melakukan membuang id card di jalanan berikut kamera sebagai bentuk perlawanan. Alat kerja tersebut selanjutnya ditaburi dengan bunga sebagai simbol matinya demokrasi.

Ketua Mojokerto Diak Eko Purwoto dalam orasinya, mengecam dan mengutuk tindakan barbar aparat. "Kami mengutuk dan mengecam keras tindakan barbar aparat. Semua aktor kekerasan harus diganjar hukuman," ucapnya.

Sebagai ketua , ia juga menyampaikan sejumlah pernyataan sikap, yakni mengingatkan semua kalangan bahwa wartawan dilindungi undang-undang, kode etik yang sah di mata hukum.

"Kekerasan yang menimpa Nurhadi adalah bentuk ancaman terhadap pers nasional. Yakni ancaman terhadap kebebasan dan kemerdekaan pers yang sejatinya harus dilindungi negara," katanya.

juga mendesak aparat penegak hukum mengusut kasus ini secara tuntas dan membawa pelaku ke pengadilan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO