SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seperenam ekonomi Indonesia ada di Jawa Timur (Jatim) dan Jatim menjadi wilayah kedua setelah Jakarta. Hal ini dikatakan Wakil Gubernur Jatim, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. saat memberikan sambutan pada peresmian Marketing Gallery Dacota City di Cerme - Gresik, Sabtu (27/3/2021).
"Padahal berapa provinsi yang ada di Indonesia. Jika dikatakan karena banyak populasi di Jatim, tidak. Terbanyak ya di Jawa Barat (Jabar). Pengusahanya yang luar biasa," ungkap Emil.
BACA JUGA:
- Buka Green Tech, K3PG Dukung Kemandirian Pangan dengan Research dan Demplot Agro Input Pertanian
- SIG Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton Tahun 2023, Naik 10 Persen
- Ini Jajaran Peraih Penghargaan Top Digital PR dan Top Official Store Award 2024
- InfoEkonomi.id Gelar Anugerah Penghargaan 4th Indonesia Top Digital PR Award 2024
Ia mengungkapkan beberapa wilayah yang berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi di Jatim, salah satunya yakni Gresik. Menurutnya, setengah dari ekonomi Jatim ada di 5 wilayah, yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan. Surabaya sendiri berkontribusi 25 persen atau seperempat dari wilayah Jatim.
Namun terkait masalah hunian, lanjut Emil, di Surabaya sudah tidak ada lagi lahan untuk tempat hunian. Karena itu, generasi milenial bisa mencari hunian di sekitar Surabaya. "Kalau dulu ke Sidoarjo, sekarang mulai berkembang di Gresik," kata orang nomer dua di Jatim tersebut.
Suami dari Arumi Bachsin ini mengatakan, Gresik Selatan potensial untuk dijadikan kawasan layak huni. Sebab di Gresik Utara bakal dijadikan kawasan industri. Seperti yang dilakukan Tanrise Properti, dengan menghadirkan proyek baru, yakni Dakota City.
"Prinsip pemerintah adalah semua bisa mudah. Tetapi mari kita bermitigasi, jangan sampai ada dampak lingkungan dari pembangunan. Pengusaha atau investor juga harus paham itu, jadi kita bisa duduk bareng bagaimana cara mengantisipasi kemungkinan buruk, kita cegah, dan kita selesaikan. Dan terpenting dengan adanya pembangunan bisa menerapkan lapangan kerja," tutupnya. (dra/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News