Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak saat memberikan sambutan. (Ist)
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Elestianto Dardak, mengapresiasi penyelenggaraan Seminar Nasional dan Konvensi Wilayah bertema “Peran Strategis Supply Chain dan Logistik dalam Meningkatkan Konektivitas Nasional” yang digelar Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Auditorium SIMT ITS, Kamis (27/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Emil menegaskan bahwa keberlanjutan daya saing industri tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga sangat bertumpu pada kualitas para praktisi dan profesional teknik industri yang memainkan peran kunci di lini produksi, pengelolaan rantai pasok, dan optimalisasi proses manufaktur.
“Hari ini landscape persaingan di dunia manufaktur semakin ketat. Kalau tidak berbenah melakukan optimalisasi, memaksimalkan revolusi industri 3 dan 4, otomatisasi digitalisasi dan konektivitas, maka dikhawatirkan pabrik kita akan kalah dengan negara lain,” kata Emil.
Ia mencontohkan Vietnam, yang kini telah menjadi pusat pengembangan Institute of Industrial and Systems Engineers (IISE) di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut menjadi pengingat bahwa penguatan kompetensi insinyur teknik industri harus dilakukan secara konsisten, agar industri Jatim mampu bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan.
Melalui pertemuan ini, Emil mengaku menjadi titik awal dari kolaborasi Pemprov dengan PII di bidang industri. Sebab, perlu urun rembung agar daya saing pabrik yang sudah dan akan datang di Jatim mampu dioptimalkan melalui pendayagunaan sumber daya manusia, salah satunya melalui Insinyur profesional di bidang industri.
“Perlu adanya pertemuan antara pemerintah, PII/akademisi, dan dunia usaha untuk melihat potensi industri terbesar di Jatim, seperti makanan dan minum, tembakau, kimia dan farmasi. Kemudian kami petakan dari setiap jenisnya,” jelasnya.
Di sisi lain, sebagai hub utama Indonesia timur sekaligus memposisikan diri sebagai Gerbang Nusantara Baru, Emil mengatakan Jatim menyadari bahwa konektivitas menjadi pilar penting dari industrialisasi. Karenanya, infrastruktur yang efisien dan terintegrasi dalam sektor transportasi dan logistik menjadi sangat penting.
“Konektivitas menjadi hal penting yang tidak bisa bisa dielakkan dalam industrialisasi maka infrastruktur juga terus kami upayakan secara maksimal, ini khususnya di jalur lintas selatan,” ujarnya.
“Kami juga provinsi dengan bandara yang terbanyak, terakhir ada Bandara Dhoho di Kediri yang dibangun Gudang Garam,” imbuhnya. (dev/msn)












