Mantan Pekerja Proyek Ubah Kawat Tembaga Jadi Aksesoris Unik, Terjual Hingga Aceh dan Papua

Mantan Pekerja Proyek Ubah Kawat Tembaga Jadi Aksesoris Unik, Terjual Hingga Aceh dan Papua Mashun menunjukkan bros buatannya yang terbuat dari kawat tembaga.

Mashun mengklaim, aksesoris karyanya itu jauh lebih awet. Sebab, seluruh tahapan pengerjaannya dilakukan dengan tangan tanpa mesin dan tanpa lem. Dia mengikatkannya ke bagian bros agar tidak lepas.

Dalam mengerjakan aksesoris bros, Mashun benar-benar teliti. Sehingga bros yang dihasilkan bisa benar-benar detail dan sempurna. "Saya menggunakan kawat berukuran 0,5 mm (milimeter) sampai 1,5 mm," jelasnya.

Usaha Mashun berbuah manis. Produk aksesoris buatannya kini sudah tembus hingga luar Pulau Jawa. Mulai Aceh, Kalimantan, hingga Papua. "Paling banyak ke luar pulau. Tetapi, pandemi ini berdampak besar. Penjualan turun sampai 70 persen. Pelanggan yang masih tetap membeli itu dari Aceh. Kebanyakan pelanggan saya merupakan reseller," keluhnya.

Untuk melancarkan pemasarannya, Mashun memanfaatkan media sosial. Mulai Instagram hingga Facebook. Untuk bagian pemasaran ditangani langsung oleh istrinya. Sementara Mashun fokus bagian produksi.

Harga aksesoris buatannya bervariasi, tergantung model, ukuran, serta kerumitan pembuatannya. "Harganya mulai Rp 20 ribu sampai Rp 400 ribu. Kalau yang harganya ratusan ribu itu seperti ini modelnya," pungkas Mashun seraya menunjukkan bros buatannya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Komunitas Disabilitas Kota Pasuruan Raup Cuan dari Lampu Hias':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO