Sandiwara Amerika-Tiongkok, Saling Kecam, Lalu Bertemu secara Tertutup

Sandiwara Amerika-Tiongkok, Saling Kecam, Lalu Bertemu secara Tertutup Dahlan Iskan di lahan pertanian Amerika Serikat (AS). Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anthony John Blinken, Menlu (AS) bertemu langsung dengan , delegasi Tiongkok. Ini menarik karena dua negara itu berseteru berat, terutama saat AS dipimpin Donald Trump.

Maka perlu “mengelabuhi” rakyatnya masing-masing. Seolah saling kecam di depan pers, di depan publik. Tapi usai sandiwara mereka pun bertemu secara secara tertutup.

Nah, tulisan Dahlan Iskan hari ini, Senin 22 Maret 2021, membahas perteman delegasi dua negara tersebut di Disway dan HARIAN BANGSA. Dibawah ini BANGSAONLINE.com memuat secara lengkap tulisan wartawan kawakan yang mantan menteri BUMN tersebut. Selamat membaca:

APA yang terjadi, ketika Tiongkok dan Amerika bertemu lagi secara langsung? Setelah Joe Biden menggantikan Donald Trump?

Pertama-tama seperti adegan sandiwara. Menteri luar negeri Amerika bicara ''tembak langsung''. Tokoh berpembawaan halus ini langsung mengecam Tiongkok di banyak sektor: penghancur demokrasi di Hong Kong, melanggar hak asasi manusia di Xinjiang, dan membuat ketegangan di Taiwan dan Laut China Selatan.

Blinken berumur 58 tahun. Darahnya Yahudi –dari leluhurnya di Rumania. Hobinya main musik. Lihatlah di YouTube: ABlinken. Ia posting lagu berjudul Lip Service. Pendidikan sosialnya di Harvard University. Ilmu hukumnya dari Columbia University.

Di pembukaan pertemuan dengan delegasi Tiongkok itu Blinken tahu: waktu yang diberikan padanya hanya 2 menit. Maka ia mengabaikan basa-basi diplomasi. Itu pun waktu 2 menit tidak cukup –molor sedikit.

Sementara itu , ketua delegasi Tiongkok, juga tahu: ia harus membalas kecaman itu. Tapi waktu yang diberikan padanya juga hanya dua menit –sesuai dengan protokol yang sudah disepakati.

Tapi Mr Yang seperti emosi. Kata-kata pembukaan dari Blinken itu ia nilai terlalu menyerang Tiongkok. Mr Yang menganggap Blinken telah mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok.

Waktu dua menit pun lewat. Lima menit lewat. Sepuluh menit lewat. Mendekati 20 menit barulah Mr Yang selesai membalas serangan Blinken.

Begitulah gambaran pembukaan acara dialog Amerika-Tiongkok Kamis-Jumat lalu. Lokasinya di Alaska –di kota Anchorage.

Para pengamat menilai adegan pembukaan yang saling serang seperti itu diperlukan. Untuk konsumsi dalam negeri masing-masing. Blinken perlu menunjukkan sikap keras karena tidak ingin pemerintahan Biden dibilang lemah –dibanding Trump.

Mr Yang sendiri juga harus terlihat keras di mata rakyat Tiongkok.

Tapi pidato 20 menit itu benar-benar pelanggaran protokol. Terlalu jauh dari jatah 2 menit. Pembalasan Mr Yang terlalu telak di mata Blinken. Apalagi Mr Yang sempat juga mengecam Amerika dalam hal hak-hak asasi manusia. Begitu banyak pelanggaran HAM di Amerika sendiri belakangan ini, kata Mr Yang.

Maka begitu Mr Yang selesai pidato, Blinken berdiri –di luar protokol. Adegan ini sangat spontan. Blinken minta agar media jangan bubar dulu. Ia ingin menanggapi pidato Mr Yang.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO