Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Kawal Ketat Raperda Ponpes

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Kawal Ketat Raperda Ponpes Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Sri Untari bersama anggota F-PDI Perjuangan usai beraudiensi dengan Pengasuh Yayasan Pesantren Mukmin Mandiri Sidoarjo Dr. K.H. Muhammad Zakki, M.Si. (foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE)

Sementara itu, dalam paparannya, Kiai Zakki mengatakan, untuk melakukan pengembangan pesantren menuju pesantren entrepreneur yang selaras dengan program Pemprov Jatim "One Pesantren One Product", tidak bisa dipukul rata.

"Kalau pesantren entrepreneur ini harus didekati dengan cara yang pas, tidak semua pesantren itu entrepreneur. Kalau karakter entrepreneur-nya tidak terbangun, maka tidak akan bisa berhasil," beber Kiai Zakki.

Menurutnya, langkah awal untuk membangun pondok pesantren berbasis entrepreneur adalah dengan membangun karakter santripreneur. Kalau karakter santri sudah terbentuk, maka akan muncul jihadpreneur, yakni jihad untuk bekerja dan itu bagian dari ibadah.

"Pesantrenpreneur ini pertama penguatan karakterpreneur. Kalau karakter ini tidak dibentuk di pesantren, apa pun yang kita berikan pasti mubazir. Penguatan manajemen ini penting menurut saya dan sering saya sampaikan bahwa pesantren itu harus dikelola secara profesional, kemudian jangan memproduksi produk tapi kuasai pasar terlebih dahulu," jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa ini nantinya akan menjadi ruh dari masa depan pondok pesantren. Selain itu, untuk pengembangan pesantrenpreneur yang juga perlu diperhatikan adalah dengan mengklasifikasikan pondok pesantren. Sebab, setiap pondok pesantren memiliki karakteristiknya sendiri, mulai dari pondok salaf (tradisionalis) sampai pondok modern.

"Untuk menghadapi pesantren ini perlu pendekatan khusus, karena pesantren memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada pesantren salaf, pesantren khalaf, pesantren modern, dan pesantren entrepreneur. Pendekatannya tentu berbeda-beda," terangnya.

Pesantren salaf, urainya, condong tidak mengikuti kurikulum pemerintah, sebab memiliki standar sendiri. Kalau pesantren khalaf berciri pendidikannya sudah modern tapi tetap tidak menghilangkan tradisi lama.

"Sedang pesantren modern, standar pendidikannya sudah mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah, dan yang terakhir adalah pesantren entrepreneur," pungkasnya. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO