Prokes Ketat DBL di Mataram, Pemain Wajib Swab Tiga Jam Sebelum Tanding

Prokes Ketat DBL di Mataram, Pemain Wajib Swab Tiga Jam Sebelum Tanding Kapten Tim Putri SMAN 5 Mataram mewakili rekan-rekannya mengambil trofi champion DBL 2021 West Nusa Tenggara Series, setelah memenangi laga final atas SMAN 1 Narmada di GOR 17 Desember Turida, Jumat (26/2). foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gara-gara pandemi Covid-19, liga pelajar terbesar di Indonesia Developmental Basketball League (DBL) harus rehat pada musim 2020. Namun, pada 2021, DBL Indonesia selaku penyelenggara, kembali menjalankan liga dengan memulai pada seri Nusa Tenggara Barat di Mataram. Penyelenggaraan ini dijalankan dengan protokol kesehatan sangat ketat dengan rekomendasi dan pengawasan dari regulator setempat.

Hasilnya, pada 26 Februari, DBL telah menuntaskan seri NTB. Penyelenggaraan ini memang berjalan jauh dari hingar-bingar khas DBL. Tidak ada kerumunan penonton yang biasanya meluber di tribun. Peserta, petugas pertandingan, panitia, semua menerapkan 3M (Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan Memakai masker).

CEO dan Founder DBL Indonesia mengucapkan terima kasih yang tinggi kepada regulator, pemerintah, dan masyarakat Nusa Tenggara Barat, khususnya Mataram atas dukungan terhadap DBL.

“Kami memiliki sejarah yang baik dengan Mataram. Dulu, ketika pertama kali mengembangkan DBL keluar Jawa Timur, kota pertama yang kami datangi adalah Mataram. Sekarang setelah sempat rehat setahun karena pandemi, kami juga memulai DBL lagi di Mataram,” ujar Azrul.

(CEO & Founder DBL Indonesia (paling kanan) didampingi dr Pratama Wicaksana Medical Advisor DBL Indonesia, memantau langsung tes swab antigen kepada anggota tim dance dan pemain tim SMAN 2 Mataram yang dilakukan 3 jam menjelang pertandingan. foto: ist)

Dia menyebutkan bahwa, “Tim kami banyak terbantu karena arahan yang jelas dari regulator di NTB dan Mataram. Meskipun saat ini belum ada standar yang baku dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga secara nasional, namun berbagai permintaan dari regulator bisa dijalankan. Kolaborasi seperti ini yang kami yakini akan dapat membangkitkan kembali industri olahraga dan penyelenggaraan event di Indonesia,” jelasnya.

Azrul juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan peserta DBL yang patuh protokol kesehatan. “Edukasi kami mengenai pentingnya liga ini berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat bisa diikuti dengan baik oleh masyarakat. Walaupun harus melalui berbagai prosedur yang mungkin belum biasa dilakukan, tapi semua berjalan lancar,” ujarnya.

Sejumlah prosedur ketat memang diterapkan di DBL seri NTB, sesuai dengan arahan regulator. Salah satunya, seluruh pemain wajib menjalankan tes swab tiga jam sebelum pertandingan masing-masing tim. Panitia dan petugas pertandingan juga wajib diswab.

“Ini adalah bagian screening awal kami untuk menekan risiko persebaran virus COVID-19. Sedikitnya kami menjalankan total 820 tes swab sepanjang lima hari pertandingan,” ujar Donny Rahardian, Wakil Direktur DBL Indonesia. Selain itu, seluruh pihak yang terlibat di DBL juga tetap harus menjalankan protokol yang umum dilakukan di tempat publik seperti mengukur suhu tubuh, membersihkan tangan dengan desinfektan, dan menggunakan masker.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'Tragis! Mobil di Lombok Timur Terperosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO