​Saling Sindir, Takut Bentrok, Ketua PCNU Sampang Minta Penganut Syiah yang Balik ke Aswaja Dipisah

​Saling Sindir, Takut Bentrok, Ketua PCNU Sampang Minta Penganut Syiah yang Balik ke Aswaja Dipisah Suasana Rusunawa Jemundo Sidoarjo, tempat pengungsi Syiah. Foto: ist

(Suasana Rusunawa Jemundo Sidoarjo. Dua anak pengungsi Syiah, Sampang, Madura, bermain di sekitar tempat tinggal mereka di Rusunawa Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, Jatim. foto: Antara)

Kini penganut Syiah di Rusunawa Jemundo tinggal sedikit. “Tinggal sekitar 17 sampai 20 orang,” tutur Kiai Syafiuddin. Di antara 20 orang itu terdapat Umi Hani, adik Tajul. 

Namun mereka sering terlibat saling sindir dengan penganut Syiah yang sudah ikrar kembali ke Aswaja. "Karena itu tempat tinggalnya perlu dipisah," katanya

Kiai Syafiuddin menjelaskan, banyaknya penganut Syiah kembali ke Aswaja karena kesadaran sendiri setelah bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. Menurut dia, justru penganut Syiah yang tinggal di luar Rusunawa yang lebih dulu ikrar kembali pada Aswaja.

“Yang ikrar lebih dulu mereka yang tinggal di Surabaya dan Madura (Sampang), karena mereka bergaul dengan masyarakat,” kata Kiai Syafiuddin. Sedang penganut Syiah yang tinggal di Rusunawa Jemundo Sidoarjo ikrar belakangan karena mereka selalu didoktrin pengajian Syiah oleh pimpinan mereka. “Pengajiannya (Syiah) rutin,” tutur Kiai Syaifuddin.

Namun sejak Tajul, pimpinan mereka, ikrar kembali ke Aswaja bersama penganut Syiah yang lain di Pendopo Sampang, intensitas pengajian Syiah berkurang.

Kiai Syafiuddin juga menuturkan bahwa para penganut Syiah itu ikrar secara bertahap sesuai tingkat kesadarannya masing-masing. Selama ini, selain ikrar di Pendopo, mereka ikrar di kediaman Kiai Syafiuddin di Pondok Pesantren Darul Ulum, Gersempal Sampang Madura.

“Hari ini seharusnya ada 6 orang yang mau ikrar di tempat saya. Tapi karena saya ada acara di luar (ke Gubernur Jatim-Red), saya minta ditunda besok,” tutur Kiai Syaifuddin.

Menurut dia, sudah 40 kali ikrar itu berlangsung di Pondok Pesantren Darul Ulum, Gersempal. “Kadang 5 orang, kadang 9 orang,” tuturnya. Setiap acara ikrar itu, tutur Kiai Syafiuddin, selalu disaksikan ulama dan umara Sampang. “Disaksikan para kiai, polisi dan camat,” kata Kiai Syafiuddin. (mma) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO