Perubahan Bentuk Bantuan BKSM di Ponorogo dari Uang ke Barang Bikin Resah Wali Murid

Perubahan Bentuk Bantuan BKSM di Ponorogo dari Uang ke Barang Bikin Resah Wali Murid Salah satu siswa penerima bantuan BKSM berupa tas dan alat tulis.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Penyaluran Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) di Ponorogo Tahun 2020 diduga tidak sesuai mekanisme dan aturan. Hal ini lantaran bantuan tidak diterimakan berupa uang ke rekening siswa. Justru diterimakan berupa barang seperti tahun-tahun sebelumnya yang pernah menjadi permasalahan.

Hal ini seperti diungkapkan Eka Febriana-salah satu wali murid. Menurutnya, barang yang diberikan nominalnya tidak sesuai dengan bantuan yang seharusnya diterima. 

"Sepatu yang dirupakan dari Bantuan Kusus Siswa Miskin (BKSM) yang dibagikan ke siswa nampaknya kualitasnya kurang begitu baik. Dan untuk kaos kakinya yang diberikan hanya bermerek biasa saja," ujarnya.

Ia mengatakan, seharusnya mekanisme penyaluran batuan BKSM melalui rekening virtual. Namun pada kenyataannya, para siswa menerimanya berupa barang yang sudah ditentukan, yakni paket tas dan alat tulis berupa 1 lusin buku tulis, 2 bolpoin, 2 pensil, dan penghapus, atau memilih paket yang lain sepatu dan koas kaki.

"Sebelum mendapatkan BKSM yang berupa sepatu tersebut, sejumlah wali murid harus mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di balai desa setempat," katanya.

Setelah mendapatkan surat keterangan tidak mampu, sejumlah wali murid langsung diberi bantuan sepatu oleh pihak sekolah. Namun bantuan tersebut tidak sesuai harapan, antara lain banyak ukuran sepatu yang tidak cocok untuk para siswa.

"Kalau saya lihat harga sepatunya lebih mahal dibanding dengan harga yang di pasar atau di toko dengan merek yang sama," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo saat dikonfirmasi melalui whatsapp terkait mekanisme penyaluran bantuan BKSM, hingga berita ini diturunkan belum juga membalasnya.

Bantuan Khusus Siswa Miskin tahun 2020 diketahui tidak diberikan langsung kepada pihak sekolah berupa uang. Namun, bantuan tersebut diduga dikelola oleh pihak tertentu dan dirubah berbentuk barang, yakni paket sepatu,kaos kaki, serta tas dan alat tulis.

Untuk pembagian barang, wilayah kota dan beberapa sekolah lain mengambil di salah satu koperasi di Sukorejo. Dan untuk wilayah selatan mengambil di salah satu koperasi di Bungkal Ponorogo dan seterusnya terbagi per wilayah. (nov/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO