​Desa Pondok Nongko Banyuwangi Kembangkan Potensi Para Kerajinan

​Desa Pondok Nongko Banyuwangi Kembangkan Potensi Para Kerajinan Warga Desa Pondoknongko saat ikuti pelatihan pembuatan piring lidi di kantor desa. foto: ist

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Desa Pondoknongko Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi menggelar pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada para pelaku kerajinan khususnya masyarakat Desa Pondoknongko.

Pelatihan pemberdayaan masyarakat desa binaan yang dilaksanakan di aula kantor Desa Pondoknongko diikuti lebih kurang 60 peserta perajin berupa pembuatan souvenir dan kerajinan yang diolah dari batok kelapa, pelepah pisang, percetakan sablon, batik dan juga produksi sapu lidi, Jumat lalu.

Untuk menjalankan program ini, Pemerintah Desa Pondoknongko bersama dengan pendampingan desa binaan API Banyuwangi menggandeng owner dari Kejaya Handycraft untuk berkolaborasi memberikan pelatihan, penyuluhan, dan membantu dalam hal pemasaran.

Khotibin, owner dari Kejaya Handycraft,  usai memberikan pelatihan pembuatan kerajinan dan souvenir saat ditemui awak media mengatakan bahwa pelatihan ini untuk membentuk masyarakat desa Pondoknongko agar bisa berkreasi dengan keahliannya masing-masing.

“Untuk itu di sini akan saya kembangkan kerajinan dari pelepah pisang, kerajinan dari batok kelapa, rajutan untuk ibu-ibu yang kita arahkan ke bahan alam. Pengembangan produk sapu lidi yang tidak hanya berbentuk piring tapi akan ada bentuk-bentuk lain yang lebih unik dan menarik sehingga bernilai jual dan laku di pasaran," katanya.

Sementara Kepala Desa Pondoknongko, Hamdan Ramahurmuzi menyampaikan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Pondoknongko ini bertujuan untuk meningkatkan potensi yang ada di desa dan menjadikan Desa Pondoknongko sebagai pusat kerajinan dalam mendukung program pariwisata pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

"Secara geografis, wilayah Desa Pondoknongko cukup tersedia kekayaan alam yang dapat diolah menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis.Hanya karena keterbatasan pengetahuan dan skill yang kita miliki sehingga tidak dapat memberi nilai tambah dalam peningkatan kesejahteraan hidup," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Hamdan, "Setelah kita memetakan potensi yang ada di desa Pondoknongko, alhamdulillah seperti gayuh bersambut ada yang mau mengajak kerjasama dengan kita. Dan mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini harapannya potensi-potensi yang terpendam dan program yang tidak bisa berjalan akhirnya bisa terangkat dan bisa maju," jelasnya. (gda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO