​Tiga Mualaf Bersyahadat, Ketua PWNU Jatim Tunjukkan Bukti Nabi Isa Bukan Tuhan

​Tiga Mualaf Bersyahadat, Ketua PWNU Jatim Tunjukkan Bukti Nabi Isa Bukan Tuhan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar secara khusuk mendoakan para muallaf seusai menuntun mereka ikrar dua kalimat syahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (25/9/2020). foto: mma/ bangsaonline.com

Lalu Tuhan itu apa? “Tuhan itu adalah Maha Segala-galanya. Kalau gak Maha bukan Tuhan. (Tuhan itu) Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Menghendaki, Maha Kasih Sayang, Maha Memiliki, dan lain sebagainya,” katanya.

Kiai Marzuki Mustamar lalu menyinggung soal . “Apa Isa itu Tuhan? Apa Isa itu Pencipta?,” kata Kiai Marzuki Mustamar sembari minta maaf kepada teman-teman Nasrani.

Menurut Kiai Marzuki Mustamar, bukan Tuhan. Karena bukan pencipta. Buktinya, sebelum lahir, jagat raya ini sudah ada. Berarti jagat bukan ciptaan . Berarti Nabi isa bukan maha kuasa. Ini berarti bukan Tuhan.

Tapi kan lahir tidak alamiah, dari seorang ibu (Siti Maryam) tanpa ayah? Bukankah punya banyak mukjizat? Apa itu bukan luar biasa?

Menurut Kiai Marzuki Mustamar, nabi-nabi lain juga banyak yang lahir tidak alamiah atau lahir di luar kebiasaan. Nabi lain juga banyak yang diberi mukjizat mukjizat oleh Allah SWT.

Kiai Marzuki Mustamar memberi contoh Nabi Adam yang lahir atau dicipta tanpa ayah dan ibu. “Kalau Isa dianggap anak Tuhan karena lahir lewat ibu tanpa bapak. Kenapa tidak menyembah Nabi Adam yng dicipta tanpa bapak dan ibu,” tanya Kiai Marzuki Mustamar sembari menyebut Siti Hawa, istri Nabi Adam yang lahir atau dicipta tanpa ibu.

Menurut Kiai Marzuki Mustamar, peristiwa penciptaan manusia melalui berbagai proses itu menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa. Artinya, dengan cara apa saja Allah SWT bisa mencipta manusia. Ada yang lahir melalui proses pernikahan ayah-ibu seperti umumnya manusia yang lahir alamiah. "Yaitu kita ini," katanya.

Namun ada juga manusia yang lahir atau dicipta hanya melalui ibu, tanpa ayah, yaitu . Lalu ada yang dicipta atau lahir tanpa ibu yaitu Siti Hawa. Namun ada juga yang lahir atau dicipta tanpa ayah dan ibu, yaitu Nabi Adam.   

Kiai Marzuki Mustamar lalu menjelaskan soal mukjizat para Nabi. Menurut dia, memang bisa menghidupkan orang mati dan juga bisa mengobati orang buta bisa melihat. Juga bisa mengobati orang berkulit belang jadi mulus.

(KH Marzuki Mustamar menyerahkan cindera mata dari Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya kepada Shanty Setio Rini, salah seorang dari tiga mulaaf yang ikrar syahadat usai salat Jumat di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (25/9/2020). Foto: mma/bangsaonline.com)

Tapi Nabi Ibrahim, tegas Kiai Marzuki Mustamar, juga diberi mukjizat menghidupkan orang mati. “Burung yang dipotong-potong bisa dihidupkan kembali oleh Nabi Ibrahim,” kata Kiai Marzuki Mustamar.

Begitu juga mukjizat Nabi Musa. “Dengan tongkat, Nabi Musa bisa membelah air laut,” katanya.

Menurut Kiai Marzuki Mustamar, mukjizat itu diberikan kepada para nabi agar mereka bisa menunjukkan kekuasaan Tuhan kepada orang kafir, bukan agar mereka disembah.

Kiai Marzuki juga menunjukkan tentang keaslian al-Quran sebagai kitab suci umat . Menurut dia, keaslian al-Quran selalu terjamin. Karena, selain jutaan umat hafal al-Quran juga naskah asli al-Quran yang kali pertama dibukukan hingga sekarang tersimpaan di museum di Arab Saudi.

Beda dengan Kitab Taurat dan Injil. Menurut dia, Injil yang asli adalah bahasa Ibrani. Sekarang bahasa Ibrani sudah punah. Sehingga semua Injil yang ada sekarang adalah terjemahan. Padahal, kata Kiai Marzuki Mustamar, terjamahan itu tak bisa menjelaskan seratus persen kitab aslinya.

“Saya ini dosen terjemah,” kata Kiai Marzuki Mustamar. 

Ingin tahu lebih gamblang dan lengkap penjelasan Kiai Marzuki Mustamar tentang masalah ini? Silakan tonton di channel youtube BANGSAONLINE TV. (MMA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO