Realisasi Nawa Bhakti Satya, Gubernur Khofifah Salurkan Beasiswa Rp 11,3 M untuk 850 Guru Madin

 Realisasi Nawa Bhakti Satya, Gubernur Khofifah Salurkan Beasiswa Rp 11,3 M untuk 850 Guru Madin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa foto bersama seusai acara kuliah umum pada Stadium General Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa Program Peningkatan Kualifikasi Akademik bagi Guru Pendidikan Diniyah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (23/9). Tampak Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim, Dr. Hudiyono (nomor dua dari kanan) dan Ketua Lembaga Pengambangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jatim, A. Hamid Syarif (nomor dua dari kiri). foto: ist/ bangsaonline.com

Gubernur meyakini bahwa pesantren dengan segala kultur dan sistem pendidikan didalamnya akan mampu menjawab dan bersaing di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Untuk itu kualifikasi pendidikan bagi para pendidik madrasah diniyah memang dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut.

"Proses ini tidak sederhana, tetapi bahwa di pesantren bisa diisi bahwa akhlakul karimah dibentuk berseiring dengan format proses penyampaian pendidikan dan berbagai kurikulum yang dikembangkan di pesantren saat ini, salah satunya melalui Madrasah Diniyah," ungkapnya.

Sementara Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim, Dr. Hudiyono menjelaskan bahwa sejumlah 870 guru diniyah telah mendaftar Strata Satu (S1) maupun Strata Dua (S2). Namun, setelah dilakukan seleksi, ternyata 850 orang yang berhasil mendapat tersebut.

Hudiyono juga mengatakan bahwa sesuai dengan permintaan dan seleksi yang cukup ketat , tahun 2020 ini, sebagian besar dari jumlah yang diberikan adalah untuk guru diniyah yang akan melanjutkan ke Strata Dua (S2).

"Ada kitab kuning, administratif, ketat sekali," tutur Hudiono.

Ketua Lembaga Pengambangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jatim, A. Hamid Syarif mengungkapkan sesungguhnya ada program guru diniyah yang dikonversi ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Namun, karena pandemi Covid-19, program tersebut harus ditunda. Diakui Hamid, sedianya program konversi pendidikan guru diniyah ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini merupakan program tahun 2020.

"Kita sudah melakukan tes awal sebanyak 195. Karena ada Covid, kita tunda ke 2021," ujarnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO