​Kiai Kultural Jawa Timur Minta RR Turun Tangan Pulihkan Ekonomi Nasional

​Kiai Kultural Jawa Timur Minta RR Turun Tangan Pulihkan Ekonomi Nasional Webinar Ngopi RR Edisi-4 - Membangkitkan Ekonomi Pesantren di Tengah Pandemi Corona, Keniscayaan atau Ilusi? foto: istimewa

" itu cerdas dan berani. Kepeduliannya pada Nahdliyin juga sudah terbukti. Ini pemimpin nasional yang dibutuhkan saat ini dan untuk masa depan," imbuh cucu pendiri NU, KH Wahab Chasbullah ini.

Sementara itu, tokoh nasional bisa memahami kegelisahan para kiai dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur dan daerah lainnya. Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak di semua lini kehidupan termasuk di instansi pendidikan. 

"Di mana pola kerja dan belajar yang membuat kita dipaksa terbiasa dengan pola virtual. Dan sudah hampir enam bulan lembaga pendidikan di Indonesia termasuk pesantren telah menutup rapat ruang-ruang kelas fisiknya," terangnya.

Padahal, lanjut Rizal, pesantren merupakan lembaga pendidikan dan dakwah yang telah ada sejak ratusan tahun lalu di Indonesia, sebelum republik ini berdiri. Pesantren juga merupakan salah satu kontributor penyumbang pendapatan ekonomi daerah melalui industri kreatif, koperasi, dan UKM. Saat ini, jumlahnya mencapai 25.938 pesantren, angka yang begitu masif dan besar pengaruhnya di tengah masyarakat.

"Potensi pesantren dengan koperasi dan usaha kreatifnya luar biasa, ada yang mampu berdiri dan maju seperti Sidogiri. Namun banyak yang harus mendapatkan stimulus dan pendampingan. Di sini peran negara seharusnya hadir. Apalagi di tengah pandemi seperti saat ini," bebernya.

"Sejatinya republik ini punya hutang budi pada pondok pesantren. Karena dari sini lah lahir para pahlawan dan pejuang kemerdekaan," pungkas pria yang di Jawa Timur akrab disapa Gus Romli tersebut. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO