​Klaim Lebih Aman dari Logam, SPBU Kolor Sumenep Tetap Layani Pengisian Pakai Jeriken Plastik

​Klaim Lebih Aman dari Logam, SPBU Kolor Sumenep Tetap Layani Pengisian Pakai Jeriken Plastik SPBU Kolor nekat mengisi BBM ke sejumlah jeriken plastik di atas mobil pikap yang rentan bahaya kebakaran.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Setelah SPBU Desa Gedungan yang menjadi sorotan publik karena melayani pengisian BBM dengan menggunakan bahan yang mudah terbakar, kali ini giliran SPBU Kolor Kecamatan Kota yang kedapatan tengah melakukan pengisian BBM dengan posisi jeriken plastik masih di atas mobil pikap.

Dari pantauan beberapa media, terjadi pemandangan yang tak elok dipandang mata dan sangat riskan. Pasalnya, terjadi pengisian BBM dilakukan saat sibuk-sibuknya sedang melayani konsumen pengendara roda dua maupun roda empat. Atau dengan kata lain, di tengah kondisi pom masih ramai oleh pengendara lain yang juga ingin mengisi BBM.

Ironisnya, di tengah-tengah kesibukan pengisian BBM untuk kepentingan konsumen, terdapat kesibukan lain yang terlarang untuk mengisi BBM ke beberapa jeriken plastik yang riskan terhadap bahaya kebakaran. Parahnya lagi, pengisian BBM itu dilakukan di atas pikap.

Dikonfirmasi pengawas SPBU kolor, Arik mengatakan, praktik yang mereka lakukan itu tidak melanggar aturan, karena menurutnya tidak ada undang-undang yang mengatur terkait hal tersebut melainkan hanya sebatas imbauan internal di Pertamina saja.

"Sejauh ini tidak ada kok undang-undang yang mengatur terkait hal tersebut. Yang ada cuma sekadar imbauan internal di Pertamina saja. Bagi saya rasa gak ada urusannya dengan media, toh ini bukan uang rakyat,” terang Arik, via WA kepada awak media, Sabtu (15/08/20).

Justru menurutnya, jeriken plastik itu lebih aman digunakan ketimbang jeriken berbahan logam. Ia beralasan, listrik statis pada jeriken plastik akan nol jika menggunakan grounding di setiap mesin pompa. “Jika menggunakan grounding akan lebih aman bahkan atau justru malah lebih bahaya dengan menggunakan jerigen logam ketimbang yang plastik,” jelasnya.

MZ Noung Putra, warga Kepulauan Kangian yang juga biasa mengisi BBM di SPBU Kolor mengomentari hal tersebut bahwa SPBU Kolor telah menabrak aturan perusahaan yang berupa edaran dari Pertamina. Sebab, edaran itu sudah jelas agar menggunakan jeriken berbahan logam.

“Karena tujuannya untuk meningkatkan pelayanan serta untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, contohnya seperti insiden kebakaran di SPBU Pamekasan waktu lalu. Oleh karenanya, semua SPBU harusnya mengikuti dan mematuhi edaran perusahaan, bukan malah menunggu aturan resmi dari pemerintah,” ujarnya, Senin (17/08/20).

Dikatakannya, terlepas mau menggunakan uang rakyat atau tidak, jika praktik ini berpotensi membahayakan orang lain siapapun berhak untuk ikut mengawasi. “Persoalan ini mas adalah persoalan nyawa manusia yang setiap orang berhak untuk melindunginya. Tolong dong jangan asal ngomong yang membuat orang tersinggung, jangan seenak udelnya kalau ngomong ya! Kami bisa lakukan clash action ke SPBU Kolor itu,” katanya dengan nada tinggi.

Ia berharap Pertamina melakukan pengawasan melekat kepada semua SPBU yang ada di Sumenep dengan sanksi yang tegas. "Demi keselamatan publik atau orang banyak, Pertamina harus menindak tegas SPBU yang masih ngotot melakukan pengisian menggunakan jerigen plastik," pungkasnya. (aln/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO