Terancam Punah, BHS Siap Kembangkan IKM Pande Besi

Terancam Punah, BHS Siap Kembangkan IKM Pande Besi TRADISIONAL: Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi IKM Pande Besi, di Desa Grabagan, Tulangan, Sabtu (15/8). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Keberadaan Industri Kecil Menengah (IKM) Pande Besi di Desa Grabagan Kecamatan Tulangan, memantik perhatian Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS).

Sebab, usaha turun temurun warisan nenek moyang itu, kini terancam punah. Jika semula ada 32 IKM Pande Besi di Grabagan, kini hanya tersisa 2 IKM. Lainnya sudah gulung tikar, karena kalah bersaing dengan produk serupa dari impor.

"Saya akan mengembalikan kejayaan IKM Pande Besi. Karena IKM ini bukan hanya sekadar industri, tapi juga satu kebudayaan warisan leluhur. Pande Besi industri andalan saat jaman Majapahit. Yakni industri membuat senjata perang. Saat itu sangat diberdayakan, tapi sekarang mulai berangsur hilang. Termasuk para ahli pembuat (mpu) keris," ungkap BHS saat mengunjungi IKM Pande Besi, di Desa Grabagan Tulangan, Sabtu (15/8).

Kata BHS, konsep mengembalikan kejayaan IKM Pande Besi adalah dengan memadukan kebudayaan warisan leluhur. Jika selama ini Pande Besi hanya memproduksi alat-alat pertanian seperti cangkul, sabit, linggis, dan lainnya, nantinya bisa dikembangkan dengan industri pariwisata. Misalnya adanya pembuatan keris dan lainnya.

"Usaha ini harus didukung. Apalagi Sidoarjo dulu adalah kerajaan besar Jenggala. IKM Pande Besi akan kami dukung dengan program-program bantuan Kementerian Perindustrian agar mendapat peralatan dan pendampingan dinas agar ada peningkatan kualitas dan pemasarannya lebih baik," imbuh alumnus ITS Surabaya ini.

Ditegaskan BHS, saat diamanahi Bupati Sidoarjo, tidak ada lagi lahan pertanian memakai peralatan impor. Namun semua menggunakan alat pertanian hasil produksi dari IKM Pande Besi di Sidoarjo.

"Pertanian Sidoarjo harus menggunakan produk Sidoarjo. Bila perlu menguasai pasar Mojokerto, Surabaya, Gresik dan Pasuruan. Apalagi, Sidoarjo lahannya masih 12.000 hektare dan tambaknya masih 16.000 hektare," tandas BHS.

Pemilik IKM Pande Besi, Suhardi bercerita, di kampungnya dari puluhan IKM Pande Besi, sekarang tinggal dua. Dia memproduksi alat-alat pertanian, di antaranya cangkul dan linggis. Sedangkan temannya, membuat sabit dan berbagai pisau.

Selain dipasarkan di Sidoarjo, produk IKM Pande Besi ini melayani permintaan dari Gresik, Lamongan, dan Mojokerto. "Kendalanya bahan baku sering naik. Saat bahan baku naik, alat pertanian dinaikkan 10.000 per unit saja harganya kalah dengan barang impor," keluh Suhardi. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO