Dinilai Prospektif, BHS Minta Pemkab Sidoarjo Dampingi Usaha Kerajinan Daur Ulang Limbah

Dinilai Prospektif, BHS Minta Pemkab Sidoarjo Dampingi Usaha Kerajinan Daur Ulang Limbah PROSPEKTIF: Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengunjungi usaha kerajinan daur ulang limbah di Desa Sedati Agung, Sedati, Kamis (6/8). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo (BHS) berharap Pemkab Sidoarjo mendampingi usaha kerajinan limbah. Selain bisa mengurangi permasalahan sampah, usaha ini memiliki prospek ekonomi.

Hal itu disampaikan BHS saat mengunjungi usaha kerajinan limbah di Dusun Manyar, Desa Sedati Agung Kecamatan Sedati, Kamis (6/8). "Kreativitas masyarakat seperti ini harus didukung. Nantinya kita dorong industri kerajinan memanfaatkan limbah ini jadi ciri khas (produk) Sidoarjo," cetus BHS.

Politikus Partai Gerindra ini mengapresiasi usaha kerajinan limbah. Sebab, usaha tersebut bisa memanfaatkan limbah atau sampah yang biasanya menjadi persoalan, termasuk di Sidoarjo. Dengan adanya usaha tersebut, nantinya juga bisa memanfaatkan limbah atau sampah yang berasal dari pasar tradisional.

Kata BHS, pihaknya telah melakukan pengecekan di sejumlah pasar tradisional di Sidoarjo. Dan ternyata 80 persen limbahnya bisa di. Ada yang dijadikan pupuk. Ada juga untuk pakan ternak. "Nah, ini ternyata masih ada lagi. Bisa di menjadi karya seni yang nilainya bisa 10 kali lipat dari harga limbah tersebut," urainya.

Selain itu, kata BHS, kerajinan limbah ini ternyata bisa menghasilkan keuntungan 500 hingga 1.000 persen, jika dibandingkan dari harga limbah. Karena itulah BHS bertekad untuk mendorong pengembangan usaha kerajinan limbah sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo.

Mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini mengungkapkan, usaha kerajinan ini juga punya masalah permodalan. Terkait hal ini, BHS menyatakan bakal membantu agar usaha ini bisa memperoleh bantuan modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Saya akan dorong KUR masuk ke sini (usaha kerajinan limbah). Karena usaha ini keuntungannya besar," tegas BHS.

BHS juga berharap usaha kerajinan limbah ini punya sumberdaya manusia (SDM) berkelanjutan. Sehingga tidak menganggu proses produksi. "Harus ada tenaga-tenaga terampil yang punya bakat seperti ini. Dan ini harus ada pembimbing dari Disperindag," ucap alumnus ITS Surabaya ini.

Bimbingan dari Disperindag pemkab setempat, kata BHS, termasuk dari sisi bantuan permodalan dan pemasaran. "Bukan hanya dibimbing, harusnya Pemkab menyediakan stan pemasaran dan promosi. Bahkan harus disediakan website khusus (untuk pemasaran secara online) semua produk Sidoarjo, termasuk kerajinan limbah ini," tegas BHS.

Dengan sejumlah upaya itu, BHS berharap produk kerajinan limbah dari Sidoarjo bisa menguasai pasar di Surabaya, Mojokerto, Gresik dan Pasuruan. "Jadi ini peluang ekonomi bagi Sidoarjo. Ini harus kita selesaikan. Saya nanti akan dorong KUR bisa masuk ke tempat ibu," bebernya kepada Sri Martiningsih, pengelola usaha kerajinan limbah tersebut.

Sementara itu, Sri Martinigsih mengakui terkendala permodalan untuk memajukan usaha kerajinan . Selama ini, pihaknya hanya bisa rutin memenuhi pesanan dari wilayah Sidoarjo. Padahal ada juga permintaan dari Pandaan Pasuruan. Namun terkadang tidak bisa dipenuhi. "Kendalanya ya modal," ucap Sri.

Kata Sri, ada 20 perajin di tempat usahanya. Mereka di antaranya ibu rumah tangga dan pelajar SMP-SMA. Usaha ini memanfaatkan sejumlah limbah diantaranya botol air kemasan, kaleng susu instan, styrofoam bekas, dan benda- benda bekas lainnya untuk menjadi beragam produk kerajinan. Misalnya lampu hias, vas bunga, pigura, rak dapur, hingga meja cafe. (sta/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO