​Dihadiri Wagub Jatim dan Bupati Sidoarjo, Munajat Covid-19 Surabaya Raya Diakhiri

​Dihadiri Wagub Jatim dan Bupati Sidoarjo, Munajat Covid-19 Surabaya Raya Diakhiri Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag (kiri), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (tengah), dan Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifuddin dalam acara Munajat melenyapkan covid-19 untuk Surabaya Raya terakhir, Senin (8/6/2020) malam. foto: MMA/ bangasonline.com

Karena itu ia menyayangkan beberapa disain toilet kering di Indonesia banyak yang mulai ketularan disain toilet luar negeri. “Showernya aja gak ada,” katanya. Hanya mengandalkan tisu. Padahal membersihkan kotoran manusia pakai tisu jelas tak sebersih pakai air dan sabun.

Sementara Wagub Jatim Emil Dardak minta doa para kiai agar apa yang diputuskan para pimpinan Surabaya Raya mendapat berkah dari Allah SWT. Sehingga penyebaran semakin berkurang di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. “Saya, Pak Nur (Bupati Sidoarjo), perlu pendampingan panjenengan sedoyo,” kata Emil saat menyampaikan sambutan.

Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifuddin juga mengaku sangat senang dengan acara salat malam dan istighatsah ini. “Istighatsah ini merupakan penyempurnaan dari ikhtiar kita,” kata Cak Nur – panggilan akrab wakil bupati Sidoarjo itu. Karena itu ia berterima kasih kepada para kiai, terutama Kiai Asep Saifuddin Chalim yang telah menggelar acara itu.

Menurut Cak Nur, acara istighatsah ini sangat pas dengan paham keagamaan NU. Karena itu ia sangat senang dan mendukung inisiatif para kiai menggelar acara untuk membantu para kepala daerah dalam menangani kasus covid-19.

Senada dengan Kiai Asep, Cak Nur juga sepakat dengan penerapan new normal di Sidoarjo. “Masyarakat mendengar PSBB perutnya langsung mules,” katanya. Menurut dia, program harus berpengaruh baik terhadap masyarakat. Meski program PSBB baik, kata Cak Nur, jika psikologi masyarakat menolak, maka harus dievaluasi dan dicarikan solusi.

Meski demikian Cak Nur mengingatkan bahwa transisi new normal bukan berarti bebas. Sebaliknya, tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Jika tidak, dikhawatirkan terjadi lonjakan penyebaran covid-19. “Untuk memulai lagi nanti soro,” katanya.

Yang menarik, dalam terakhir ini Kiai Asep memberi bingkisan sangat khas. Yaitu satu tas kresek kecambah untuk masing-masing peserta. “Saya lihat tadi di pintu ada banyak kecambah. Itu untuk panjenengan. Nanti panjenengan bawa,” kata Kiai Asep yang disambut tawa para kiai.

Menurut Kiai Asep, kecambah untuk imunitas. “Taruh di kulkas bisa sampai satu minggu,” katanya. Lagi-lagi para kiai tertawa. Seperti biasa, Kiai Asep juga memberi bingkisan sarung, beras, dan uang transport.

Bagi Kiai Asep, memberi bingkisan ini sudah menjadi tradisi. Sebaliknya, ia tak mau disumbang, termasuk oleh pemerintah. Ia menuturkan bahwa belum lama ini Presiden Joko Widodo menawari sumbangan gedung untuk asrama santri. Tapi ia tolak. “Saya minta ketemu Pak Erick Thohir saja,” katanya. Tapi hingga kini ia belum bisa bertemu menteri BUMN itu.

Acara ini diakhiri doa yang dipimpin para kiai secara bergantian. Antara lain: Prof. Dr. Ridwan Nasir (Ketua Yayasan Khadijah Surabaya), Prof. Dr. Ahwan Mukarram (Ketua Senat UINSA Surabaya), Drs. KH. Muhammad Roziqi (Ketua DMI Jawa Timur), Dr. KH. Muhammad Sudjak (Ketua Badan Pengelola Masjid Al-Akbar Surabaya). Para kiai ini sangat aktif mengikuti ini sejak awal.  

Kemudian, Syaikh Barkawi (ulama Universitas Al-Azhar Mesir), KH. Ahyar (Surabaya), KH. Abdul Manaf (mantan Ketua PCNU Sidoarjo), dan kiai lainnya dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Serangkaian doa itu lalu dipungkasi Kiai Asep Saifuddin Chalim.

Tampak juga hadir KH. Munif (Sekretaris Umum MUI Kota Surabaya), KH. Ahmad Sururi (Gresik dan Ketua Pergunu Jatim), Dr. KH. Zakaria Muhtadi (Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Al-Khoziny Sidoarjo), KH Alwi dan para kiai lain.

Selain para kiai juga tampak para pengurus Muslimat NU Kota Surabaya. Antara lain Ketua PC Muslimat NU Kota Surabaya Nyai Hj Lilik Fadilah, Nyai Hj Masfufah Hasyim dan pengurus yang lain. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO