"Jadi jargon kita adalah disiplin terapkan protokol kesehatan. Karena hanya dengan inilah kita bisa mencegah penularan Covid-19," tukasnya.
Senada dengan Kepala BNPB, Menteri Kesehatan Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto, juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Jatim dalam menggagas pembuatan RS Lapangan Covid-19. Pihaknya, juga akan terus mendukung dan membackup semua upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mempercepat penanganan Covid-19.
"Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi maka kami akan mendukung semua upaya Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19. Terima kasih atas dukungan Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya atas kerja samanya untuk terus mendukung Pemprov Jatim sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19," tutur Menkes Terawan.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan, rasa terima kasihnya kepada Kepala Gugus Tugas Pusat Penanganan Covid-19 dan Menteri Kesehatan atas dukungan yang terus diberikan kepada Pemprov Jatim dalam rangka menangani Covid-19. Khususnya, terkait pendirian RS Lapangan Covid-19.
"Kami mewakili Pemerintah provinsi dan masyarakat Jawa Timur menyampaikan terimakasih kepada Kepala BNPB dan Menteri Kesehatan, yang terus mendukung Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19. Baik lewat bantuan yang diberikan maupun support penuh atas pendirian RS Lapangan Covid-19," ungkapnya. \
Gubernur Khofifah menjelaskan, saat ini RS Lapangan memiliki total kapasitas mencapai 271 bed. Dan jika terus dimaksimalkan maka kapasitasnya mampu mencapai hingga untuk 571 orang pasien.
Dengan ekstensifikasi ini, nantinya maka akan semakin banyak pasien positif kondisi ringan hingga sedang yang bisa ditampung untuk dilakukan perawatan. Sehingga, daya tampung di RS rujukan bisa semakin besar.
Untuk diketahui, RS Lapangan Covid-19 ini dibangun dengan dua basis utama, yaitu gedung dan tenda. Satu gedung utama, dan lima ruangan berbasis tenda. Kelima tenda tersebut dibagi peruntukannya untuk tenda pasien wanita, tenda pasien pria, tenda screening, dan tenda untuk keperluan administrasi.
Sedangkan untuk kesediaan tenaga kesehatan, Pemprov Jatim telah melakukan kolaborasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Bersama IDI dan PPNI telah dilakukan perekrutan tenaga relawan guna pengoptimalan pelayanan medis bagi pasien. Dan hingga saat ini, telah dilakukan pembekalan relawan RS Lapangan untuk gelombang kedua. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News