Sudah Bertahun-tahun, Ratusan Warga Jember Keluhkan Bau Menyengat Air Limbah Pabrik Karet

Sudah Bertahun-tahun, Ratusan Warga Jember Keluhkan Bau Menyengat Air Limbah Pabrik Karet Ketua LSM Lingkungan Kuda Putih Slamet Riyadi saat mengambil sampel limbah pengolahan karet di aliran sungai itu.

"Masyarakat takut mau protes, karena kan perusahaan besar BUMN. Pernah saat itu laporan, manajer yang dulu pernah meninjau. Tapi tidak ada tindak lanjut sampai sekarang. Padahal warga sangat terdampak," ungkapnya.

Mathari berharap ada perhatian dari perusahaan. :Harusnya limbah bekas pengolahan karet itu benar-benar dikelola dengan baik. Kalau ada yang mandi, pasti ada yang gatal, karena mungkin bahan kimianya itu. Tapi bagaimana lagi, selama ini hanya bisa pasrah. Moga setelah ini ada perhatian," tandasnya.

Pantauan wartawan di lokasi, aroma bau menyengat terasa kurang lebih 80 meter sebelum sampai di lokasi. Bahkan aliran sungai di wilayah setempat itu, berwarna putih susu, dan juga menyisakan limbah endapan yang agak lengket serta berbau menyengat.

Menyikapi temuan ini, Ketua LSM Lingkungan Kuda Putih Slamet Riyadi mengambil sampel limbah pengolahan karet di aliran sungai itu.

"Nanti akan kami tes lab (laboratorium, red) untuk mengetahui sejauh mana bahaya limbah pengolahan karet ini. Apalagi persoalan ini sudah bertahun-tahun dan dirasakan warga sekitar," kata pria yang akrab dipanggil Slamet ini saat dikonfirmasi terpisah.

Slamet menjelaskan, harusnya ada Instalasai Pembuangan Limbah (IPAL) yang bentuknya kolam, dan ada ikannya.

"Yang benar harusnya begitu. Karena nantinya ikan yang hidup, akan menjadi indikator apakah air sisa pengolahan limbah aman. Sehingga setelah itu, baru dialirkan ke sungai untuk membuangnya," jelasnya.

Tapi dari temuan yang diketahuinya di aliran sungai tersebut, limbah masih belum diolah atau dinetralkan.

"Saya pas ambil sampel limbahnya langsung itu, tangan terasa gatal. Dugaan saya ada bahan kimianya dan limbahnya tidak diolah dengan benar. Nanti untuk memastikan akan saya labkan hasil sampelnya itu," pungkasnya. (ata/yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO