​Gemar Bagi-Bagi Sarung, Kiai Asep Dapat Salam dari Rasulullah SAW

​Gemar Bagi-Bagi Sarung, Kiai Asep Dapat Salam dari Rasulullah SAW Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag bersama Tuan Guru Turmudzi Badruddin, pengasuh Pondok Pesantren Gomarul Huda. Bagu, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB). foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM

Dalam ajaran Islam, jika ada seorang bermimpi bertemu Rasulullah SAW, maka dipastikan benar. Bukan tipu daya setan. Karena setan tak bisa menyerupai Rasulullah SAW.

“Karena itu saya tak bisa melupakan. Selalu memberi sarung,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com di Guest House Kampus Institut KH Abdul Chalim, Rabu (20/5/2020) malam. Meski demikian, tegas Kiai Asep, bukan karena faktor cerita tamu itu ia gemar memberikan sarung. Sebab sebelum kedatangan tamu itu dirinya sudah rajin sedekah sarung. Kepada siapa pun.

Karena itu, Kiai Asep mengaku akan terus memberi sarung kepada masyarakat. Artinya, meski sudah bagi-bagi beras, tapi ia juga tetap membagi-bagikan sarung dan uang.

Ia mengakui bahwa apa yang ia lakukan itu tak seberapa jika dibanding para konglomerat. Menurut dia, bisa jadi satu konglomerat bersedekah 1.000 kali lebih besar dibanding sedekah yang diberikan dirinya. Tapi, Kiai Asep berharap apa yang dilakukan selama ini bisa menginspirasi para orang kaya, termasuk para konglomerat untuk berbagi kepada rakyat.

Menurut Kiai Asep, jika semua konglomerat dermawan, maka bangsa Indonesia akan makmur. Karena tak ada orang kelaparan. Sedang para konglomerat semakin banyak rezekinya karena terus mendapat doa dari para orang miskin. Apalagi, kata Kiai Asep, Rasulullah SAW sudah berjanji dalam hadits yang artinya, “Demi Allah tidak akan berkurang sedikit pun rezeki yang disedekahkan,” Sebaliknya, justru akan penuh berkah.

Mengutip Hadits, Kiai Asep menegaskan bahwa ada empat pilar penopang negara sehingga bisa kuat dan adil-makmur. Pertama, ulama saleh dan ikhlas yang mengamalkan ilmunya. Kedua, birokrat atau pejabat Negara yang mereferensi kepada ilmu para ulama. Ketiga, para orang kaya, termasuk konglomerat, yang suka bersedekah. Ketiga, orang miskin yang mendoakan para pimpinan dan bangsanya. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO