KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri, mengimbau masyarakat agar melaksanakan salat Idul Fitri di rumah. Hal ini, terkait dengan kondisi pandemi dan belum menurunnya grafik yang terinfeksi Covid-19.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Jalil atau akrab disapa Gus Ab mengatakan, selama aturan pemerintah belum berubah, ia mengimbau masyarakat untuk menjalankan salat Idul Fitri di rumah saja, bisa berjamaah bersama keluarga.
BACA JUGA:
- Persiapkan Penilaian Kinerja, Pemkot Kediri Review Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting
- Zanariah Halal Bihalal dengan Pegawai di Kecamatan Kota dan BPPKAD Kota Kediri
- 263 Calon PPPK Teken Perjanjian Kerja, Pemkot Kediri Ingin Dedikasi dan Kinerja Lebih Baik
- Bersama Forkopimda, Pj Wali Kota Kediri Sowan ke Ponpes Wali Barokah
Gus Ab menyampaikan, salat Idul Fitri itu hukumnya sunah. Bahkan, tidak dilakukan pun tidak berdosa. Salat yang wajib saja, misalnya salat Jumat yang biasa dilakukan berjamaah di masjid pun diimbau untuk dilakukan di rumah, apalagi yang salat sunah.
Menurutnya, bagi sebagian orang memang kurang afdal rasanya jika salat Idul Fitri yang dilakukan setahun sekali itu tidak dilakukan di masjid/lapangan. Untuk itu, Gus Ab kembali mengajak untuk menelusuri hukumnya.
"Kadang orang lebih mengutamakan yang sunah karena penuh keramaian, lalu melupakan yang wajib karena sendirian. Jadi esensinya ramai-ramai, bukan pada menjalankan kewajiban," terangnya, Senin (19/5/2020).
Selain itu, rutinitas lebaran biasanya silaturahmi, saling mengunjungi antarkerabat dan saudara. Tahun ini, silaturahmi bisa ditempuh dengan cara lain, tidak harus bertatap muka bila tak memungkinkan.
“Silaturahmi sekarang bisa via online, ada media sosial, bisa WhatsApp, bisa telepon. Silaturahmi dengan ucapan salam, itu bisa dilakukan dengan media-media lain selain bertemu langsung," jelasnya.
Gus Ab menuturkan, kalau datang langsung itu namanya ziarah. Ziarah itu dilakukan jika memungkinkan, dan jangan sebaliknya. Misalnya, selama pandemi seperti sekarang ini ada keinginan untuk mengujungi orang tua, itu tidak mungkin dilakukan dan malah justru akan membahayakannya mengingat orang tua yang usianya di atas 45 tahun, rentan tertular virus tersebut.
"Sedangkan anaknya bisa jadi OTG (Orang Tanpa Gejala) yang justru membawa virus sampai ke kampung halaman," pungkas Gus Ab yang juga Ketua PCNU Kota Kediri itu. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News