Seorang Koreografer di Jember Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh

Seorang Koreografer di Jember Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

Saat masuk lewat pintu samping rumah korban yang jarang terkunci, tampak dari sela jendela kamarnya korban sudah tewas dengan posisi tengkurap. "Karena khawatir kenapa-kenapa saya menghubungi ketua RW setempat untuk mengecek bersama dan lapor ke polisi," ucapnya.

Sementara itu Ketua RW 07, Yadi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa korban memang dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Karena sering kerja di luar dan malam harinya baru pulang. Pagi juga langsung kerja pokok jarang di rumah. Saya terakhir ketemu sekitar sebulan yang lalu. Sementara mobilnya sudah sekitar dua harian ini gak kelihatan, saya kira keluar kota gitu," kata Yadi.

Karena khawatir terjadi sesuatu tindakan kriminal, Yadi pun menghubungi polisi untuk melakukan tindak lanjut. "Sekitar pukul 7 malam polisi datang dan langsung mengecek korban. Tapi baru masuk rumah sekitar pukul 9 lewat pintu samping," sambungnya.

Polisi pun melakukan olah TKP kurang lebih satu setengah jam. Kemudian sebelum dievakuasi, polisi mendobrak pintu rumah bagian depan, agar mempermudah proses evakuasi korban.

Baru sekitar pukul 22.30 WIB jenazah korban dievakuasi menggunakan mobil ambulans dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Soebandi Jember.

Pantauan wartawan di lokasi kejadian, warga tampak berkerumun untuk melihat proses evakuasi sejak pukul 9 malam. Semakin malam, warga pun semakin menyemut. Mereka baru membubarkan diri setelah proses evakuasi selesai.

Aroma bau menyengat terasa, saat korban dievakuasi dari dalam rumah ke dalam mobil ambulans. (ata/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO