PDIP Gresik Buka Posko Gotong Royong Cegah Sebaran COVID-19

PDIP Gresik Buka Posko Gotong Royong Cegah Sebaran COVID-19 Bendahara PDIP Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah saat menyerahkan bantuan masker di posko gotong royong cegah COVID-19. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPC mendirikan Posko Gotong Royong Cegah COVID-19, di kantor DPC setempat Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik. Posko tersebut untuk membantu pemerintah dalam mencegah sebaran virus Corona (COVID-19) di Kabupaten Gresik.

Demikian disampaikan Bendahara DPC , Ir. Hj. Siti Muafiyah. Dia menjelaskan, di posko tersebut telah disiapkan sejumlah petugas untuk membantu masyarakat dalam mencegah sebaran virus mematikan ini.

"Kami siapkan thermo gun (tes suhu badan), masker, dan alat pelindung diri (APD)," ujar Muafiyah kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (30/4).

Jika ada yang terdeteksi suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius, kata Muafiyah, akan dibawa ke Puskermas untuk diperiksa. "Sementara yang di atas 38 derajat celsius langsung dibawa ke RS (rumah sakit)," paparnya.

"Bagi masyarakat yang terdeksi terpapar COVID-19 maka dikarantina di rumah, yang positif dikantina di RS, dan yang ODP (orang dalam pemantauan) bisa karantina mandiri," imbuhnya.

Selain itu, di posko tersebut juga disiapkan petugas untuk konsultasi yang siap melayani pertanyaan dan keluhan warga terkait permasalahan COVID-19. "Kami persilakan bagi masyarakat yang ingin datang ke posko untuk tes suhu badan, dan menanyakan soal bantuan," terangnya.

Muafiyah mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah. Di antaranya, dengan tidak keluar rumah kalau tak ada kepentingan yang mendesak, menghindari perkumpulan massa, serta tidak mudik.

"Untuk mencegah penyebaran COVID-19, imunitas masyarakat juga harus dijaga. Desa-desa yang masuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebutuhannya harus diperhatikan pemerintah tanpa membeda-bedakan," katanya.

Ia juga meminta pemerintah, khususnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menungkap data-data kasus COVID-19, mulai OTG, ODR, ODP, PDP, maupun pasien positif. "Jangan ditutup-tutupi, biar masyarakat bisa sama-sama menjaga sebaran COVID-19," katanya.

"Di samping itu, pemerintah juga harus betul-betul mengawasi daerah terdampak COVID-19. Masyarakat, khususnya dari luar wilayah tak boleh bebas keluar masuk. Yang kerja di luar supaya kos di kota di mana tempat bekerja. Kalau semua sudah dijalankan dengan benar, insya Allah COVID-19 secepatnya hilang," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO