Selain bagi-bagi alat perlindungan diri dalam melawan covid-19, di Pasar Keputran juga dilakukan evaluasi. Misalnya harus ada wastafel-wastafel yang memberikan akses bagi para penjual maupun pembeli untuk mencuci tangan. Sebab saat ini yang paling penting dan aman di tengah pandemi adalah melakukan pencegahan.
“Selain itu kami juga tengah mencocokkan apakah memungkinkan jika aktivitas perdagangan di pasar-pasar di Jatim bisa menerapkan sistem belanja sayuran online lebih banyak lagi. Karena sebenarnya ada daerah yang sudah menerapkan, seperti di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Jember,” kata Khofifah.
Dimana pasar tradisional secara tersistematis didata oleh BUMD atau pengelola pasar kemudian dibantu memasarkan produknya secara online. Menurut Khofifah sistem ini akan mengurangi interaksi langsung antara penjual dan pembeli tetapi transaksi jual beli tetap berjalan.
Pada patroli berskala besar di Pasar Keputran, ada sekitar 300 paket masker, hand sanitizer dan juga vitamin C yang dibagikan ke pedagang dan pembeli yang ada di Pasar Keputran.
Selain itu Pemprov tengah berupaya untuk berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk memberikan kemudahan akses pengunjung pasar pada tempat cuci tangan atau wastafel dalam jumlah lebih banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News