Selain skema penambahan rumah sakit rujukan, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga menyiagakan ribuan tenaga medis. Kurang lebih dari 75 rumah sakit rujukan tersebut memiliki sebanyak 152 orang dokter paru, 346 dokter penyakit dalam, 209 dokter anestesi dan 1.275 orang dokter umum. Selain itu, Jawa Timur juga di dukung oleh relawan-relawan mahasiswa tenaga kesehatan saat ini mencapai sebanyak 1.862 orang.
“Kami juga merangkul berbagai organises profesi seperti IDI, PDGI, PPNI, IBI, IAI, IAKMI dan tenaga kesehatan lainnya untuk bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada pasien dengan Covid-19. Dengan demikian, kedepan terdapat 14.438 orang dokter yang potensial untuk turut serta terjun dalam gotong royong melawan pandemi ini,” terang Khofifah.
Sementara untuk tenaga perawat, tambah Khofifah, Jatim memiliki 33.377 orang perawat yang berpotensi untuk turut bisa di gandeng di Jatim dalam perawatan pasien dengan Covid-19.
Hingga tanggal 3 April 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Jatim ada sebanyak 152 orang, untuk PDP ada sebanyak 717 orang, dan ODP ada sebanyak 9.435 orang.
“Skema mitigasi ini sebagai bagian dari upaya Pemprov Jatim memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat. Saya tetap berharap badai Covid-19 ini bisa segera berakhir dan masyarakat kembali hidup aman dan tenteram. Ikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluar rumah hanya untuk kepentingan urgen, olah raga yang cukup dan jaga jarak aman serta pola hidup betsih dan sehat,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News