PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Manajemen Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan terus diterpa isu tak sedap. Usai dugaan pelepasan aset yang bermasalah, kali ini suara sumbang muncul dari sejumlah anggota KPSP tersebut.
Manajemen keuangan KPSP Setia Kawan yang memiliki 6.000 anggota itu dinilai kurang transparan. Hal ini disampaikan salah satu anggota yang juga pengurus KPSP Setia Kawan kepada M. Riduwan, Ketua LSM Garda Pantura.
BACA JUGA:
- PLUT-KUMKM Diresmikan, Gus Ipul Harap Difungsikan Jadi Pengembangan Koperasi dan UMKM
- Resmikan 10.550 Panel Surya, Khofifah: PT HM Sampoerna Jadi Contoh Penguatan Renewable Energy
- Merasa Dirugikan, Warga Kedungringin Pasuruan Luruk PT Sorini
- Tinjau Bau Busuk di Sungai Wrati, Ketua DPRD Pasuruan Nyaris Muntah
Menurut Riduwan, sumber yang meminta namanya tak dipublikasikan tersebut menuding Ketua Umum KPSP Setia Kawan H. Kusnan, dan H. Farhan, Manajer sekaligus merangkap Bendahara, sering mengeluarkan uang kas koperasi untuk tujuan yang tak jelas.
"Keduanya diduga sering melakukan persekongkolan mengeluarkan kas koperasi tanpa penggunaan yang jelas. Bahkan, belakangan ada rumor di kalangan anggota koperasi akan menanyakan pengeluaran yang kalau ditotal sudah mencapai Rp 8 miliar. Uang tersebut menguap tanpa kejelasan," jelas Riduwan.
"Mereka akan beramai-ramai mendatangi KPSP Setia Kawan untuk meminta kejelasan dana sebesar Rp 8 miliar itu agar dipertanggungjawabkan Ketua Umum H. Kusnan dan Bendahara H. Farhan," tambahnya.
"Anggota yang melapor kepada saya mengatakan bahwa H. Kusnan jika ada kepentingan pribadi tidak segan-segan asal perintah bendahara (H. Farhan, Red) agar mengeluarkan kas KPSP Setia Kawan. Dan, H. Farhan selalu menuruti perintah Ketua Umum KPSP Setia Kawan, sehingga banyak uang anggota koperasi keluar tanpa kejelasan," terangnya.