​Wahabi Palsukan Isi Kitab-Kitab Rujukan Warga NU

​Wahabi Palsukan Isi Kitab-Kitab Rujukan Warga NU

BangsaOnline-Nahdlatul Ulama (NU) semakin menjadi obyek serangan penganut paham Wahabi Salafi. Mereka bukan hanya menerbitkan buku dan kitab yang menyerang dengan cara membid’ahkan dan menyesatkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang dianut warga NU dan kiai-kiai di pesantren. Tapi juga sengaja memalsukan kitab-kitab mu’tabarah yang selama ini menjadi referensi warga NU dan pesantren. Kitab-kitab rujukan ulama dan warga NU itu diubah dengan cara dihapus atau ditambahi kalimat yang tak sesuai dengan ajaran Wahabi. Bahkan Wahabi secara sengaja mengubah sebagian teks kitab itu secara halus sehingga banyak kiai dan warga NU tak mengetahui kalau isi kitab yang dikaji tiap hari sudah banyak yang berubah.

Temuan itu disampaikan Habib Ali Yahya, pengelola penerbit Darul Kutub al-Islamiyah Jakarta. “Banyak sekali kitab-kitab yang isinya diubah,” kata Habib Ali Yahya (Senin, 29/12/2015). Ia mencontohkan Kitab Adzkarul Haji. Dalam pasal yang yang menjelaskan soal ziarah makam Rasulullah SAW diubah menjadi ziarah masjid Rasulullah SAW. Karena paham Wahabi melarang ziarah kubur. “Dalam fasal fii ziyaratul qobri rasulillah SAW wa adzkariha diubah oleh mereka menjadi faslun fii ziyaratul masjid rasulillah SAW,” kata Habib Ali Yahya memberi contoh.

Habib menyampaikana temuannya itu dalam acara Silaturahim Nasional bertema Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Terorisme dalam Ketahanan Nasional di Pesantren Mahahsiswa Al-Hikam Depok Jawa Barat. Dalam acara kerjasama antara Pesantren Al-Hikam dengan Badan Nasional dan Penanggulangan Terorisme itu hadir 500 ulama NU dari Indonesia Timur dan Tengah. Mereka terdiri dari Ketua Tanfidziah dan Rais Syuriah PWNU dan PCNU.

Mendengar pemaparan Habib Ali itu banyak kiai kaget dan terkesiap. “Kalau mereka sudah menyusup ke dalam kitab-kitab ini sangat bahaya,” kata mereka. Karena itu para kiai minta agar ada upaya hukum untuk menuntut mereka. Sebagian minta agar NU –terutama PBNU – segera merespon aksi curang kaum Wahabi itu.

Menurut Habib Ali, banyak sekali aksi penghilangan dan penambahan teks yang dilakukan kelompok Wahabi terhadap kitab-kitab yang selam ini menjadi dasar rujukan warga dan kiai NU. Ia menyebut contoh kalimat dlalatul (kesesatan Wahabi) tiba-tiba dihapus. “Tapi caranya gak cerdas. Kalimat itu seolah ditip-ex, dikosongin begitu saja ,” kata Habib Ali. Namun, dalam cetakan kitab berikutnya, tutur Habib Ali, penghilangan kalimat itu sudah diubah lagi dengan lay out (tata letak) yang lebih rapi sehingga tak kentara ada kalimat yang dihapus. Kitab-kitab NU yang sudah dimanipulasi itu kemudian didistribusikan dengan harga murah karena penerbit memang disubsidi olehi pemerintah Saudi Arabia.

Menurut Habib Ali, aksi manipulasi terhadap kitab-kitab rujukan warga NU ini banyak sekali dan akan terus terjadi karena Wahabi memang punya ambisi untuk menghancurkan paham NU. Apalagi Wahabi diback up oleh kekuatan negara Saudi Arabia terutama secara pendanaan.

Kaena itu Habib Ali mengingatkan agar para kiai waspada dan cermat dalam mengkaji kitab. Sebab kitab-kitab seperti Fathul Muin, Fathul Qarib, Tafsir Jalalain dan sebagainya, tiba-tiba berubah isinya sementara kiai dan warga NU tak mengetahui perubahan itu karena teks yang diubah hanya sebagian dan disesuaikan dengan ajaran mereka. “Yang jadi masalah banyak di antara kita tak tahu kalau kitab itu sudah diubah,” kata Habib Ali. Karena tampilan kitabnya tetap seperti format asli tapi isinya saja yang diubah. (MA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Prof KH Imam Ghazali: Ajaran Wahabi Sudah Tak Relevan, Raja Saudi Tertarik Islam Moderat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO