Gubernur Khofifah Mohon Do'a Ulama Agar Jatim Terbebas Covid-19

Gubernur Khofifah Mohon Do Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama para pengurus PWNU Jawa Timur berdoa agar Jawa Timur dan bangsa Indonesia segera terbebas dari virus Corona atau Covid-19. foto: istimewa/ bangsaonline.com

Lebih lanjut disampaikannya, ini merupakan pandemi. Dampaknya sangat mempengaruhi perekonomian yang saling berantai. Kita harus gotong royong menyeleseikan dampak ini.

Melihat fenomena tersebut, membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Jatim yang diketuai oleh Sekdaprov Jatim. Di dalamnya terdapat rumpun gugus tugas untuk dampak sosial ekonomi yang diketuai oleh Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.

Selain itu, lanjutnya, untuk rumpun gugus kuratif berupa layanan rumah sakit diketuai Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya, untuk rumpun gugus promotif preventif seperti penyemprotan disinfektan, penyediaan alat-alat medis diketuai Kepala Pelaksana BPBD Jatim. Sedangkan rumpun gugus tracing Kepala Dinas Kesehatan.

Wakil Rais Suriyah PWNU Jatim KH Ali Masyhuri mengingatkan kesehatan itu dalam kebahagiaan. Ketenangan jiwa itu separuh dari kesehatan seseorang.

“Saya atas nama Pengasuh Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo dan Wakil Rais NU Jawa Timur mengajak kepada warga Jawa Timur khususnya, seluruh rakyat Indonesia umumnya, mari kita tetap tenang. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Yakinlah Allah menurunkan penyakit pasti ada obatnya. Belajarlah berpikir positif,” ujarnya.

Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim dan Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan meningkatkan dzikir.

Adapun doa yang disampaikannya untuk seluruh Masyarakat Jatim dan Indonesia yaitu “Dan bertawasul kepada beliau Nabi Muhammad SAW, Insyaallah dalam waktu dekat, wabah corona akan diangkat oleh Allah. Insyaallah seluruh warga besar Indonesia dan Jawa Timur diberi aman dan dilindungi Allah”.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, secara umum NU di Jatim mengikuti protokoler yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai contoh meliburkan pondok pesantren, meliburkan pengajian umum tempat berkumpulnya orang.

“Kita meliburkan pengajian umum tempat berkerumunnya orang banyak, tapi bukan berarti terus tidak ada acara beribadah. Kita mohon kepada masyarakat termasuk santri yang pulang memaksimalkan pendekatan diri kepada Allah di rumah berjamaah dengan bapaknya, keluarganya. Dan lingkungan mushola karena tidak berkumpul dengan orang banyak, paling banyak orang sepuluh. Setelah sholat kita mohon mereka baca dzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah,” katanya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO