Dirut Petrokimia Teleconference, Pastikan Penyaluran Pupuk di Jatim Aman

Dirut Petrokimia Teleconference, Pastikan Penyaluran Pupuk di Jatim Aman Dirut Petrokimia, Rahmad Pribadi ketika memimpin teleconference. foto ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar koordinasi penyaluran pupuk bersubsidi dan penjualan pupuk komersil melalui video teleconference, Jumat (20/3). 

Teleconference dilakukan Direktur Utama (Dirut), Rahmad Pribadi serta jajaran Direksi Petrokimia Gresik yang berada di kantor pusat dengan para Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) dan Petugas Penjualan Daerah (PPD) wilayah Jawa Timur (Jatim).

"Hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan social distancing yang digencarkan oleh pemerintah sebagai langkah antisipatif terhadap penyebaran dan penularan COVID-19," ujar Yusuf Wibisono, Sekretaris Perusahaan .

Yusuf menjelaskan bahwa teleconference ini digelar untuk memastikan kelancaran distribusi atau penyaluran pupuk bersubsidi dan penjualan pupuk komersial di daerah, di tengah pandemi COVID-19.

"Ini harus kami lakukan di seluruh daerah di Indonesia, karena pupuk merupakan salah satu kunci sukses program ketahanan pangan nasional," ungkap Yusuf. 

Khusus untuk petugas lapangan seperti SPDP dan PPD, lanjut Yusuf, akan mengirimkan masker dan hand sanitizer. Alat pelindung diri ini juga akan dibagikan untuk distributor yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Yusuf mengungkapkan, sampai dengan Jumat (20/3), penyaluran pupuk bersubsidi tetap berjalan lancar, dan untuk wilayah Jatim telah mencapai 379.706 ton dari alokasi 1,3 juta ton atau 28%. 

"Saya berharap front liner kami di daerah tetap waspada dalam bekerja sehingga bisa mengawal penyaluran pupuk bersubsidi dan penjualan produk non-subsidi tetap aman serta tetap sehat," terang Yusuf. 

Data terbaru situs pemerintah covid19.go.id, yang dikutip pada Jumat (20/3), pukul 10.00 WIB menyebutkan bahwa total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 308 kasus terkonfirmasi, di mana 268 orang (87.013%) di antaranya masih dalam perawatan, 15 penderita (4.87%) telah berhasil disembuhkan, dan 25 orang (8.117%) meninggal dunia. 

Sedangkan di Jawa Timur ditemukan sembilan kasus dan satu penderita diantaranya telahmeninggal dunia. COVID-19 telah ditetapkan sebagai bencana nasional yang berdampak hampir di seluruh sektor di Indonesia, mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, pariwisata, dan sebagainya. 

"Karena itu sebagai perusahaan milik negara memiliki tanggung jawab untuk membantu pemerintah melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19,"pungkas Yusuf. (hud/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO