SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - PT Solusi Bangun Indonesia, produsen Semen Dynamix (sebelumnya Holcim) memilih lebih mengincar pasar ritel di Jawa Timur. Seolah mereka tak berani menyasar pasar yang sudah dikuasai induk perusahaannya PT Semen Indonesia.
Ya, market share Semen Indonesia di Jawa Timur sangat dominan, di angka 72 persen. Sedangkan PT SBI hanya berada di angka 13 persen.
BACA JUGA:
- SIG Gelar Pasar Murah dan Salurkan 6.000 Paket Sembako di Area Operasi
- SIG Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton Tahun 2023, Naik 10 Persen
- SIG Raih Apresiasi P3DN Terbaik dari Kementerian Perindustrian untuk Kedua Kalinya Berturut-turut
- Usai Gabung Rumah BUMN SIG Rembang, Oktavirasa Sukses Pasarkan Fesyen Ramah Lingkungan
"Target kami memang lebih banyak ke ritel. Kebanyakan semen serbaguna untuk perumahan dan sebagainya," ujar Lilik Unggul Raharjo, Direktur Manufacturing PT SBI di sela acara pertemuan dengan para kontraktor dan developer di FaveHotel Sidoarjo, Kamis (31/10) malam.
Diakui, memang pasar properti sedang kurang bergairah. Tapi di Jawa Timur, pertumbuhan diyakini tetap bagus. Dan merata di berbagai area.
"Infrastruktur yang terbangun, seperti tol dan sebagainya itu juga berdampak pada sektor properti. Madiun, Mojokerto, Jombang, Probolinggo, dan sebagainya, pasar properti cukup bagus," lanjutnya.
Dengan kondisi itu, pihaknya yakin bisa terus tumbuh. Kendati hanya bermain di ritel dan tidak menyasar proyek-proyek besar, karena sudah dikuasai induk perusahaannya.
Di Jawa Timur, PT SBI punya 21 ritel distributor aktif yang melayani hampir sekitar 4.000 toko bangunan. Pasarnya bukan hanya Surabaya dan Sidoarjo, tapi juga merata di semua area.
Bagaimana dengan pasar Holcim? Diyakinkan oleh Giri Prabowo, Sales Group Head PT SBI, secara otomatis berpindah ke Dynamix. Secara kualitas, komitmen, dan sebagainya, diyakinkan tetap sama.
"Ini hanya soal waktu saja, tentang pergantian nama. Karena itu, kita terus mensosialisasikannya ke berbagai kalangan," sebutnya.