​Sejarah Kelam G30S/PKI: Baddrut Tamam Selalu Terkenang Sosok Kiai Djufri Marzuki

​Sejarah Kelam G30S/PKI: Baddrut Tamam Selalu Terkenang Sosok Kiai Djufri Marzuki Ra Baddrut Tamam, Bupati Pamekasan, cucu almarhum KH. Djufri Marzuki. foto: istimewa

Ketokohan Kiai Djufri terlihat ketika pemakamannya, hampir seluruh ulama di Madura hadir. Bahkan tokoh nasional KH. Idham Chalid pun hadir mewakili PBNU. Kiai Idham Chalid menyebut Kiai Djufri wafat karena membela kebenaran, membela NU dan wafat demi Islam. Karena itu, kewafatannya adalah syahid.

Kemudian Kiai Idham Chalid memberi nama pesantren yang dirintis almarhum Kiai Djufri dengan nama As Syahid al Kabir. Kebetulan pesantren itu belum memiliki nama.

"Saat ini yang harus dilakukan adalah mengisi nikmat dan bersyukur dalam bentuk menjaga dan mengisi pembangunan yang menyejahterakan. Karena kami merasakan sendiri pedihnya konflik antara ideologi di Indonesia," ujar Baddrut yang juga kader GP Ansor.

Mantan Ketua Umum PKC PMII Jatim ini mengingatkan, persatuan dan kemajemukan Indonesia adalah nikmat yg tak terhingga. Dengan mensyukuri nikmat persatuan dan mengisi pembangunan yang semakin maju serta mendorong kemakmuran yang merata dan berkeadilan. Maka bangsa ini akan semakin maju dan beradab.

"Dengan bersyukur dan menjaga persatuan, maka bangsa ini ke depan akan menjadi semakin maju dan beradab," pungkas mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim tersebut. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO