Bupati Banyuwangi Tetapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan, BPBD dan PUDAM Kirim Air Bersih

Bupati Banyuwangi Tetapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan, BPBD dan PUDAM Kirim Air Bersih Penyaluran air bersih di Dusun Pancoran Desa Sidodadi Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi oleh PUDAM Banyuwangi.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com – Dampak kekeringan di Kabupaten terus meluas. Diperkirakan bulan September - Oktober adalah puncak terjadinya kekeringan. Guna mengatasi kekurangan air bersih di daerah terdampak, BPBD bekerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) mengirimkan bantuan air bersih.

“Setiap 2 hari sekali selalu mendistribusikan air bersih sembanyak 5000 liter di sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan. Seandainya, di wilayah terdampak ada tandon air sudah habis, kepala dusun (Kadus) maupun kepala desa (Kades) bisa langsung menelepon pihak PUDAM,”ujar Eka Muharam, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) .

Ditambahkan Eka, Bupati sudah mendapat rekom dari BMKG untuk menetapkan status tanggap darurat kekeringan mulai 1 Agustus hingga akhir bulan Oktober nanti. "Jika sudah ditetapkan tanggap darurat, jika anggaran dari APBD kurang, nanti bisa minta bantuan ke APBD Provinsi maupun APBN," katanya. 

Eka menjelaskan, kekeringan di hanya ketiadaan air, bukan kekeringan kronis. Masyarakat hanya kekurangan air bersih yang layak untuk kebutuhan dasar sehari-hari, karena sumber mata air di beberapa wilayah terdampak mengalami penyusutan debit airnya.

Titik terdampak kekeringan di Kecamatan Tegaldlimo, Bangorejo, dan Wongsorejo berada di lokasi wilayah hilir yang gersang dan berdekatan dengan pesisir. BPBD kesulitan membangun penyediaan sarana air bersih karena air tanah yang keluar payau. (gda/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO